JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang baru, Saldi Isra, merupakan sosok yang cerdas, dan memiliki idealisme serta integritas.
Hal itu disampaikan Fadli Zon menanggapi terpilihnya Saldi selaku hakim MK pengganti Patrialis Akbar.
"Saya kenal Saldi sejak lama. Tahun 1994 kami sama-sama berkompetisi di ajang mahasiswa berprestasi," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
"Saya kenal dia sebagai orang yang cerdas, idealis, dan berintegritas. Mudah-mudahan bisa mewarnai MK dengan pemikiran yang obyektif dan bernas," kata dia.
(Baca juga: Profil Saldi Isra, Hakim Konstitusi Pilihan Jokowi...)
Karena itu, kehadiran Saldi Isra diharapkan Fadli Zon akan membawa MK lebih progresif dalam menjalankan tugasnya, yakni saat menguji materi undang-undang dan menggelar sidang sengketa pilkada.
Politisi Partai Gerindra itu menyatakan, selama MK berdiri, sudah ada dua hakim yang terjerat kasus korupsi dalam menjalankan tugasnya.
Hal itu, lanjut dia, menunjukkan banyaknya godaan bagi hakim MK. Ia menambahkan godaan tersebut ditemui saat seorang hakim MK menangani sengketa pilkada dan menguji materi sebuah undang-undang.
Fadli mengatakan, godaan itu terbukti dari dua kasus sebelumnya. KPK telah menangkap mantan Ketua MK, Akil Mochtar yang tersangkut kasus korupsi sembilan sengketa pilkada pada 2011.
(Baca juga: Jadi Hakim MK Pilihan Jokowi, Saldi Isra Diharap Jaga Independensi)
Selain itu, KPK juga menangkap Patrialis Akbar dalam kasus korupsi uji materi Undang-undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
"Jadi saya harap Saldi tidak mudah diintervensi oleh berbagai kepentingan dan godaan, sebab di MK itu banyak godaannya," ujar Fadli.