KOMPAS.com - Sejarah baru tercipta di Olimpiade Seoul 1988. Untuk kali pertama dalam 36 tahun keikutsertaannya, Indonesia mendapat medali.
Indonesia meraih medali perak dari cabang panahan. Trio srikandi, Lilies Handayani, Kusuma Wardani, dan Nurfitriyana Saiman, menempati posisi kedua di nomor beregu putri, di bawah tuan rumah Korea Selatan.
Tidak banyak yang tahu, di balik popularitasnya saat ini serta senyum bahagianya di Seoul 31 tahun silam, Nurfitriyana Saiman pernah berkali-kali dibuat menderita oleh panahan.
Ia bahkan nyaris meninggalkan panahan, olahraga yang membuatnya berpaling dari senam di awal masa mudanya.
“Tahun 1992 saya sempat merasa enggak lagi sanggup. Saya sempat kabur (dari pelatnas panahan di Ancol, Jakarta), lalu pulang ke rumah,” tutur Yana yang sempat menekuni senam.
Ingin tahu bagaimana kehidupan Yana kini, dan bagaimana ia mengenang prestasi medali perak Olimpiade Seoul 1988, yang ia raih bersama Lilis Handayani dan Kusuma Wardhani, simak rubrik “Olimpian Kita” di harian Kompas edisi Sabtu (8/4/2017).
Untuk berlangganan, klik di sini. atau kunjungi kompas.iduntuk menikmati dalam platform digital.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.