JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal Perang RI Raden Eddy Martadinata-331 menjadi kapal perang tercanggih yang dimiliki Indonesia saat ini.
Kapal ini dikukuhkan sebagai kapal pimpinan atau flag ship.
KRI RE Martadinata-331 merupakan hasil hasil kerja sama alih teknologi antara TNI AL bersama PT PAL dengan galangan kapal Damen Schiede Naval Ship Building (DSNS), Belanda.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Departemen Pertahanan Indonesia dengan DSNS pada 10 Juni 2012.
Bagaimana spesifikasi kapal perang tercanggih itu?
Komandan KRI RE Martadinata-331 Kolonel Laut (P) Agam Endrasmoro menggatakan, kapal ini memiliki spesialisasi anti kapal permukaan, anti kapal selam, dan anti serangan udara serta peperangan elektronika.
Untuk mendukung hal itu, kapal dilengkapi dengan rudal, torpedo, dan meriam.
"Rudal surface to surface misile, permukaan ke permukaan itu adalah Excocet MM40 Blok 3, dengan jarang jangkau senjata kurang lebih 180-200 kilometer," kata Agam, di Dermaga Pondok Dayung TNI AL, Jakarta Utara, Jumat (7/4/2017).
(Baca: KRI RE Martadinata-331 Siap Jaga Kedaulatan Perairan RI)
Meriam utama KRI RE Martadinata-331 OTO Melara 76 mm Super Rapid Gun yang berada di tengah kapal, siap menembakkan 80 peluru ke arah musuh.
Meriam dioperasikan secara digital. Selama ini, meriam yang terpasang di kapal TNI AL bertipe compact.
Dengan jenis itu, hanya mampu melontarkan 85 proyektil per menit, sementara 120 proyektil per menit siap meluncur dari mulut OTO Melara.
"Rudal surface to air misile, dari permukaan ke udara ada vertical launcher Mika untuk pertahanan dari serangan udara dengan jarak jangkau senjata 10 nautical mile atau 20 kilometer dengan ketinggian 9144 meter," papar Agam.
Jika rudal mengarah ke RE Martadinata-331, pengecoh rudal Terma SKWS DLT-12T siap membelokkan arah rudal.
Caranya, dengan mengacaukan sensor rudal musuh, mengacaukan jammer, hingga mengecoh sinar inframerah dan frekuensi radio yang digunakan rudal udara.