JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR Arteri Dahlan mengkritik kinerja tim seleksi (timsel) calon Komisoner Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu yang dibentuk oleh pemerintah.
Ia menilai, Timsel gagal memilih calon yang berkualitas.
Hal ini disampaikan Arteria saat Komisi II DPR melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap lima anggota Bawaslu yang dipilih Timsel di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Kelimanya, yakni Abhan, Abdullah, Ratna Dewi Pettalolo, Mohammad Nadjib dan Fritz Edward Siregar.
Usai kelima calon menyampaikan paparan awal, Arteria langsung menyampaikan kritiknya.
Menurut Arteria, pemaparan kelima calon Komisoner KPU terlalu mengawang-awang.
"Semuanya cerita indah saja nih. Saya sayangkan timsel bisa memilih orang-orang seperti ini," kata Arteria di hadapan kelima calon.
Arteria mengatakan, harusnya para calon komisioner Bawaslu tidak hanya memberikan janji-janji apa yang akan dikerjakan ketika terpilih.
Namun, para calon juga harusnya memaparkan apa yang selama ini sudah mereka lakukan berkaitan dengan demokrasi dan pemilu di Indonesia.
"Jawabannya kok teori semua? Ini bukan ujian mahasiswa," ucap politisi PDI-P ini.
Arteria juga menyinggung soal adanya calon yang sudah memiliki pekerjaan di institusi lain, namun tetap mendaftar sebagai calon Komisioner Bawaslu.
"Apa Bapak Ibu mau mencari kerja di sini?" kata dia.
Arteria juga membantah bahwa DPR menjagokan calon tertentu dalam pemilihan. Ia menegaskan bahwa DPR memilih berdasarkan penilaian di uji kelayakan dan kepatutan.
"Bukannya DPR marah jagonya enggak masuk," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.