Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi, Petani Kendeng Ini Menangis Tuntutannya Tak Dipenuhi

Kompas.com - 22/03/2017, 15:15 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang petani Kendeng, Gunarti, akhirnya berhasil bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan menyampaikan keluhan kesahnya.

Pertemuan itu terjadi saat Gunarti dan puluhan warga lain yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) diterima oleh Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Di sela-sela acara itu, Jokowi menyempatkan bicara berdua dengan Gunarti yang sudah seminggu terakhir ini mengecor kakinya di seberang Istana.

Gunarti tak menyia-nyiakan kesempatan. Ia mengeluhkan sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menerbitkan izin baru bagi PT Semen Indonesia untuk melakukan operasi penambangan di wilayah pegunungan Kendeng.

Ia menganggap, izin itu bertolak belakang dengan janji yang disampaikan Jokowi kepada petani Kendeng, Agustus 2016 lalu.

"Tanggal 2 Agustus itu pernah ketemu beliau, dan beliau menjanjikan (wilayah) Kendeng untuk dikaji lagi. Dilakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan itu satu tahun. Dan selama satu tahun jangan ada kegiatan apapun di pegunungan Kendeng. Izin pabrik juga harus dihentikan. Dan itu tidak dihiraukan sama Gubernur Ganjar Pranowo," kata Gunarti.

Gunarti juga menilai izin yang diterbitkan Ganjar bertentangan dengan putusan Mahkamah Agung tanggal 5 Oktober.

(baca: Soal Pabrik Semen, Ganjar Minta Warga Bisa Melihat Jernih)

Sebab, MA sudah meminta agar izin operasional pabrik PT Semen Indonesia di wilayah Kendeng dibatalkan.

Namun, Jokowi tidak mau mencampuri izin yang diterbitkan Ganjar itu.

"Pak Jokowi bilang, 'ya itu kalau mengenai izin harus tanyanya sama Gubernur. Selama ini sudah komunikasi sama Gubernur atau belum?' Jangankan, bukan hanya komunikasi, kami itu sampai melakukan apapun, jangan sampai Pak Ganjar itu mengeluarkan izin dulu. Tapi, gubernurnya sudah ngotot," ucap Gunarti.

Gunarti mengaku sangat sedih dengan jawaban Jokowi. Ia bahkan sempat menangis.

(baca: Jokowi Tolak Cabut Izin PT Semen Indonesia yang Diterbitkan Ganjar)

Gunarti mengaku sudah mendengar pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki bahwa Jokowi tidak akan mencabut izin yang diterbitkan Ganjar.

Namun, baru sekarang ia mendapat jawaban langsung dari Jokowi.

"Kalau sekarang saya mendengar langsung dari Pak Jokowinya dan sedih," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com