Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Pro Pembangunan Pabrik Semen Juga Diterima Istana

Kompas.com - 20/03/2017, 21:26 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menerima massa yang pro terhadap aktivitas penambangan PT Semen Indonesia di pegunungan Kendeng, Rembang Jawa Barat.

Massa yang berjumlah sekitar 10 orang diterima Teten di kantornya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, sekitar pukul 19.00 WIB.

Pertemuan antara Teten dan massa berlangsung tertutup selama sekitar satu jam.

Seorang perwakilan massa, Ahmad Ridwan mengatakan, pihaknya mendukung aktivis penambangan PT Semen Indonesia karena mendatangkan kesejahteraan bagi warga.

(Baca: Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kawasan Pertambangan Kendeng Dilakukan Hati-hati)

Sejak aktivitas penambangan dilakukan, banyak mata pencaharian baru bagi warga. "Masyarakat yang ada di lingkungan desa terdampak bisa bekerja pada PT Semen Indonesia atau pada anak perusahaan," kata Ridwan.

Aktivitas di lingkungan pegunungan Kendeng pun menjadi lebih hidup.

Pada akhirnya, banyak juga para petani yang membuka bisnis baru mulai dari berdagang, mengontrakkan rumah, membuka usaha laundri dan katering.

"Padahal daerah ini tadinya sepi," ucap Ridwan.

Terkait dampak penambangan terhadap lingkungan, Ridwan mengaku pihaknya masih menunggu Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang tengah dilakukan pemerintah.

Jika memang KLHS menyatakan penambangan bisa berdampak buruk pada lingkungan, maka Ridwan dan rekan-rekannya sendiri yang akan meminta PT Semen Indonesia menghentikan operasionalnya.

Ridwan pun menuding bahwa penolak pabrik semen yang selama ini berdemo dengan mengecor kaki mereka dengan semen di depan istana bukan merupakan warga asli.

"Hanya sebagian kecil saja yang warga asli, boleh dicek KTP mereka kalau aksi nanti," ucapnya.

Adapun sebelum menerima Ridwan dan rekan-rekannya, Teten lebih dulu menerima para petani kendeng yang kontra terhadap aktivitas penambangan oleh PT Semen Indonesia.

Mereka menuntut agar Presiden Joko Widodo mencabut izin operasional PT Semen Indonesia yang diterbitkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

(Baca: Istana Pastikan Operasional Pabrik Semen di Kendeng Berhenti Sementara)

Namun, permintaan itu tak dipenuhi oleh istana. Istana hanya mempertemukan petani kendeng dengan perwakilan PT Semen Indonesia.

Istana juga menjamin PT Semen Indonesia akan menghentikan aktivitasnya sampai KLHS selesai dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com