JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Minggu (12/3/2017) pagi ini sekitar pukul 08.30 WIB telah melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Raja Salman bin Abdulaziz al Saud sebelum meninggalkan Bali.
Dalam pembicaraan tersebut, sebagaimana disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Presiden menyampaikan selamat jalan.
"Terima kasih atas kunjungan Raja dan delegasi," ucap Presiden sebagaimana disampaikan Retno, seperti dikutip dari siaran pers resmi Istana.
Menjelang keberangkatan pada pukul 11.13 Wita, Raja Salman menerima kunjungan kehormatan Menlu Retno di St Regis Hotel Bali.
Retno mengatakan bahwa dalam dua bulan ini, Presiden akan mengutus menteri terkait untuk merealisasikan hasil kunjungan Raja Salman ke Indonesia.
Sementara itu, Raja Salman mengulang pesan yang telah disampaikan kepada Presiden mengenai pentingnya peningkatan kerja sama, terutama saling mengunjungi baik dari pihak pemerintah maupun swasta guna menindaklanjuti hasil kunjungan Raja Salman ke Indonesia.
"Menurut Raja Salman, sebagai dua negera dengan ekonomi yang terbuka, tentunya akan lebih mudah bagi kedua negara untuk meningkatkan kerjasama ekonomi," ucap Retno.
Raja Salman juga menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan pemerintah dan masyarakat Indonesia. Dia mengaku gembira selama dirinya dan rombongan berada Indonesia.
"Raja berharap saling mengunjungi, baik pihak pemerintah dan swasta dari kedua negara dapat diintensifkan," ucap Retno.
Raja Salman berada di Indonesia sejak 1 Maret hingga 12 Maret 2017. Setelah melakukan kunjungan kenegaraan pada 1 Maret hingga 3 Maret 2017 di Bogor dan Jakarta, Raja Salman menuju Bali untuk berlibur.
"Pada hari ini, Minggu 12 Maret 2017 pukul 11.13 WITA, pesawat yang membawa Raja Salman dan rombongan menuju Jepang melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali," ucap Retno.
(Baca: Raja Salman Tinggalkan Bali)
Turut mengantarkan keberangkatan Raja Salman menuju Jepang, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika dan Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andri Hadi.
(Baca juga: "Selamat Jalan Raja Salman, Semoga Bisa Cerita Hal Positif tentang Bali")