Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Pimpinan Masuk Bursa Pemilihan Calon Ketua DPD

Kompas.com - 03/03/2017, 15:57 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dijadwalkan akan menggelar pemilihan pimpinan baru pada 3 April.

Sejumlah nama diprediksi akan maju dalam bursa pemilihan pimpinan.

Tiga Pimpinan DPD saat ini, yaitu Ketua DPD Mohammad Saleh serta Wakil Ketua DPD GKR Hemas dan Farouk Muhammad juga disebut akan kembali maju.

Hal itu dibenarkan Saleh. Meski belum secara resmi memutuskan akan maju, namun ia mengakui dukungan dari anggota sudah lebih besar dari sebelumnya.

"Ya sekarang dukungannya lebih banyak," kata Saleh di Kompleks Parlemen, Jumat (3/2/2017).

(Baca: Oesman Sapta: Saya Belum Diminta untuk Maju sebagai Ketua DPD)

 

Kinerja saat memimpin menjadi salah satu alasannya. Seusai diterpa "badai" akibat kasus suap yang melibatkan mantan Ketua DPD Irman Gusman, "bersih-bersih" di DPD dianggap sudah cukup.

"Kawan-kawan terbuka untuk melanjutkan. tapi memang mekanismenya tidak semudah itu juga. Harus melewati pemilihan," ucapnya.

Sejumlah nama yang muncul, kata Saleh, dari wilayah barat ada pula nama Parlindungan Purba dan Hardi Selamat Hood.

Dari wilayah tengah, Oesman Sapta Odang dan GKR Hemas. Sedangkan dari wilayah timur muncul nama Farouk Muhammad, Nono Sampono, Bahar Ngitung, hingga Ajiep Padindang.

 

Namun, ia belum mengetahui pasti soal komunikasi yang telah dilakukan senator-senator tersebut.

"Itu yang saya pernah dengar ya kalau ngobrol dengan kawan-kawan," kata Saleh.

Meski menimbang untuk kembali maju ke bursa pimpinan DPD, namun Saleh menuturkan dirinya belum melakukan pendekatan ke para anggota.

(Baca: Nasib DPD Dipertaruhkan)

Menurutnya, hal ini cukup diupayakan dengan ikhtiar dan berdoa. "Jangan nyuruh orang milih kita, tapi kalau ada orang yang milih kita harus mau. Kalau "pilihlah saya" itu bukan ajaran Islam," tutur Senator asal Bengkulu itu.

Mengutip harian Kompas, pada akhir Maret 2017, DPD akan kembali memilih pimpinan DPD, yang terdiri atas ketua dan dua wakil ketua DPD.

Ini menyusul berlakunya aturan baru masa jabatan pimpinan DPD di tata tertib DPD. Aturan menyebutkan, masa jabatan pimpinan 2 tahun 6 bulan terhitung sejak periode Oktober 2014 hingga Maret 2017 dan periode April 2017 hingga September 2019.

Oesman Sapta disebut sebagai salah seorang calon terkuat dalam pemilihan kali ini. Anggota DPD dari Riau, Djasarmen Purba, membenarkan Oesman muncul sebagai calon kuat pimpinan DPD, bahkan ketua DPD.

"Anggota DPD yang menjadi bagian dari tim suksesnya sudah intens mendekati anggota DPD lain untuk menyosialisasikan Oesman. Mereka juga menyebut Oesman menginginkan posisi ketua, tidak hanya pimpinan DPD," katanya.

Kompas TV Status Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sebagai terdakwa kasus penodaan agama masih menimbulkan polemik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com