Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Migrant Care Duga Ada Keterlibatan Jaringan Internasional dalam Kasus Sri Rabitah

Kompas.com - 02/03/2017, 15:38 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, diduga ada keterlibatan sindikat internasional dalam kasus hilangnya ginjal tenaga kerja Indonesia asal Lombok, Sri Rabitah.

Siti mengaku kehilangan ginjal saat bekerja di Qatar pada 2014 silam.

"Dugaan kuat ada keterlibatan jaringan internasional," kata Anis, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2017). 

Anis memaparkan, sindikat perdagangan orang memakai modus perekrutan dan penjualan organ di negara lain.

Dalam kasus Sri, ia menduga ginjal tersebut dijual ke negara lain setelah diambil di Qatar.

"Korban direkrut di Indonesia, ginjalnya diambil di Qatar. Mungkin dijualnya di negara lain," ujar Anis.

(Baca: Polri Diminta Usut Dugaan Perdagangan Organ Sri Rabitah)

Sri berangkat ke Qatar melalui jalur resmi. Sebelum berangkat, TKI asal Lombok Utara itu telah menjalani tes kesehatan dan dinyatakan sehat.

Bersama 22 orang lainnya, Sri diberangkatkan menuju Qatar tahun 2014 melalui BLK-LN Falah Rima Hudaity Bersaudara.

Menurut Sri, ginjalnya diambil melalui operasi tanpa sepengetahuan dan persetujuan darinya. Semenjak itu, kondisi tubuh Sri melemah.

Sementara itu, pihak Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB menyatakan ginjal Siti dalam keadaan utuh.

Hal itu diketahui dari hasil CT Scan pada 20 Februari lalu.

Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, Kemenlu akan mendalami kasus tersebut. 

Kompas TV Nasib malang kembali menimpa pahlawan devisa Indonesia. Seorang mantan Tenaga Kerja Wanita, Asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, diduga menjadi korban perdagangan manusia saat bekerja di Qatar. Ironisnya, ia baru sadar, telah kehilangan satu ginjalnya, setelah 3 tahun berlalu. Hasil rontgen yang diambil pada 21 Februari 2017 ini, akhirnya menjawab pertanyaan Sri Rabitah atas pertanyaannya selama ini. Selama tiga tahun, perempuan berusia 25 tahun ini, bertanya-tanya, apa penyebab rasa sakit pada bagian perutnya, yang tak kunjung sembuh. Ternyata Sri Rabithah telah kehilangan satu ginjalnya. Dokter bahkan menemukan selang berisi batu, yang melingkar diperutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

Nasional
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com