Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Diminta Audit Hasil Tes Kesehatan Sri Rabitah Sebelum Berangkat ke Qatar

Kompas.com - 01/03/2017, 20:01 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Tenaga Kerja berharap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan audit terhadap hasil medical check up TKI Sri Rabitah yang dikeluarkan oleh sarana kesehatan atau laboratorium yang menjadi mitra PT Falah Rima Hudaity Bersaudara.

PT Falah Rima Hudaity merupakan perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) atau sebelumnya dikenal sebagai Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkan Sri ke Qatar pada 2014.

Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Kemenaker, R Soes Hindharno mengatakan, audit itu untuk memastikan tidak adanya penyelewengan standar prosedur pemeriksaan kesehatan bagi WNI yang akan bekerja di luar negeri.

“Kementerian Kesehatan diharapkan melakukan audit hasil medical check up tersebut. Apakah sudah dilakukan sesuai standar medis atau tidak,” kata Soes, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (1/3/2017).

Soes khawatir jika medical check up dilakukan hanya sebagai syarat formalitas administrasi saja.

Ia mengatakan, pihak Rumah Sakit (RS) Hamad, di Qatar yang melakukan operasi terhadap Sri menduga bahwa gangguan ginjal sudah dialami sebelum tiba di Qatar.

Jjika merujuk identitas data TKI yang dikeluarkan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), diketahui bahwa tes kesehatan di Indonesia dilakukan pada 9 Juni 2014.

Sementara, berdasarkan data otoritas keimigrasian Qatar disebutkan bahwa Sri tiba di Doha, Qatar pada 18 Juli 2014.

Sedangkan operasi dilakukan pada 11 Agustus 2016.

Dengan kata lain, ada dua hasil medical check up berbeda dalam rentan waktu dua bulan saja.

“Audit tersebut diharapkan bisa menjawab pertanyaan, secara medis, mungkinkah seseorang yang dinyatakan sehat, namun dua bulan berikutnya mengalami gangguan ginjal,” kata Soes.

Soes menambahkan, jika hasil audit menyatakan bahwa medical check up yang dilakukan oleh sarana kesehatan atau laboratorium yang menjadi mitra PT Falah Rima Hudaity Bersaudara terbukti tidak sesuai ketentuan medis, maka Kementerian Kesehatan harus memberikan sanksi hukum kepada lembaga yang mengeluarkan hasil medical check up Sri.

Sebelumnya, Sri mengaku kehilangan ginjal saat bekerja di Qatar pada 2014 silam. Ia menyebutkan, suatu hari majikannya, yakni Madam Gada mengajaknya ke rumah sakit.

Di sana, Sri menjalani pemeriksaan medis dan operasi tanpa ada persetujuan sebelumnya.

Setelah peristiwa itu, Sri mengaku kerap sakit-sakitan hingga kemudian dipulangkan kembali ke Indonesia.

Halaman:


Terkini Lainnya

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com