JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal Edy Rahmayadi memastikan kesiapan Pasukan Gabungan Pengamanan VVIP untuk mengamankan kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Salman tiba di Jakarta Rabu (1/3/2017) hingga Sabu (4/3/2017). Dari Jakarta, rombongan yang berjumlah sekitar 1.500 orang itu menuju Bali.
Edy mengungkapkan kesiapan pasukannya usai memimpin apel pasukan komando gabungan dalam rangka operasi pengamanan VVIP kunjungan kenegaraan raja Arab Saudi, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (28/2/2017).a
"Yang sudah dipastikan itu bahwa semua (potensi gangguan keamanan) sudah diantisipasi. Perkara dugaan, itulah namanya kita waspada," ujar Edy.
(Baca: Empat Jenis Tarian Ini Akan Menghibur Raja Salman di Istana Bogor)
Edy menuturkan, seluruh pasukan gabungan diarahkan untuk mengantisipasi segala macam bentuk potensi gangguan.
Sasaran pengamanan antara lain mengatasi kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas, unjuk rasa, kerusuhan, aksi terorisme, sabotase, pemblokiran, penghadangan, penyanderaan, penculikan dan penyekapan serta kejahatan transnasional lainnya.
"Kami semua yang bertugas tidak akan menolerir kegiatan yang mengacau dan mempermalukan kewibawaan Pemerintah RI dengan provokasi maupun aksi-aksi yang mengganggu pelaksanaan kunjungan kenegaraan," tuturnya.
Sebanyak 5.384 personel keamanan dikerahkan dalam operasi pengamanan kunjungan Raja Arab Saudi selama berada di Indonesia.
Pasukan gabungan tersebut berasal dari unsur TNI dan Polri, yang terdiri dari 20 personel Koopspam, 222 personel Satgaspam VIP, 1.289 personel Satgaspam Wilayah I, 515 personel Satgaspam Wilayah II dan 3.308 Satgaspam Wilayah III.
(Baca: 5.384 Personel TNI-Polri Dikerahkan Saat Kunjungan Raja Salman)
"Rincian tidak perlu saya sampaikan. Itu diatur mulai dari ring 1, 2 dan 3, selama di Halim, Bogor, DPR, Istiqlal dan Bali sampai masuk ke hotel. Saya punya tugas di sini mengamankan itu dan itu sudah cukup untuk kegiatan khusus para tamu," ucapnya.