NUSA DUA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, hampir 20 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia disumbangkan melalui sektor kemaritiman.
Namun, pemerintah mengakui bahwa sektor tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.
Hal itu diungkapkan Kalla saat menjadi pembicara pada World Ocean Summit 2017 di Nusa Dua, Bali, Kamis (23/2/2017).
"Potensi perairan di Indonesia memang masih besar. Kami belum memanfaatkan potensi tersebut, karena itu kami tengah gencar mempromosikan konsep blue economy," kata Kalla.
Selain menyumbang 20 persen pada PDB, sektor itu juga mampu menyerap tenaga kerja hingga 11,38 persen dari angkatan kerja nasional.
Untuk meningkatkan pemanfaatan kegiatan ekonomi maritim, Indonesia kini tengah bekerja sama dengan Food and Agriculture Organization (FAO) dalam mengimplementasikan program Lombok Blue Economy.
Program tersebut menggunakan konsep blue economy yang memuat tiga aspek yang saling menguatkan.
Pertama, bagaimana memanfaatkan potensi yang luar biasa dari kegiatan ekonomi maritim.
Kedua, bagaimana memastikan konservasi dan perlindungan ekosistem laut untuk pembangunan aman yang berkelanjutan.
"Kemudian, bagaimana menghargai karakteristik sosial dan budaya yang unik dari masyarakat yang terhubung ke laut," ujarnya.
Kalla berharap, dengan penerapan konsep blue economy dapat menciptakan 77.700 lapangan kerja baru serta pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun setiap tahunnya.