JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Kebangkitan Bangsa masih menunggu hasil penghitungan suara resmi KPU Daerah DKI Jakarta, sebelum menentukan siapa yang nantinya akan didukung pada putaran kedua Pilkada DKI.
Selain itu, PKB juga akan membangun komunikasi formal dengan sejumlah pihak sebelum mengambil keputusan.
"Kami masih pelajari dan dengar masukan semua pihak, lalu dibahas dalam partai," kata Sekretaris Jenderal DPP PKB Abdul Kadir Karding kepada Kompas.com, Jumat (17/2/2017).
Sementara itu, Wasekjen PKB Daniel Johan mengakui bahwa komunikasi dengan partai politik, baik pendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat maupun Anies Baswedan-Sandiaga Uno, telah dilakukan secara informal.
Meski demikian, ia menegaskan, belum ada keputusan final terkait siapa yang nantinya akan diusung PKB di putaran kedua.
"Kami menunggu penetapan KPU. Semua kemungkinan nanti akan dipertimbangan dengan sebaiknya, setelah mendapat masukan dari semua pihak baik hasil komunikasi politik, masukan kyai NU, basis dan struktur PKB," ujarnya.
(Baca juga: Sekjen PKB: Pilkada Bukan Hanya tentang Jakarta)
Di Pilkada DKI Jakarta, PKB diketahui mendukung pasangan calon nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Namun, pasangan itu diketahui mendapat persentase suara paling rendah dibandingkan dua paslon lain berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.
Hasil akhir hitung cepat Litbang Kompas, misalnya, menunjukan Agus-Sylvi memperoleh 17,37 persen suara.
Sementara posisi pertama dan kedua masing-masing diduduki oleh pasangan calon Ahok-Djarot 42,87 persen suara. Sedangkan Anies-Sandi dengan perolehan 39,76 persen suara.