Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riuhnya Media Sosial dan Berita "Hoax", Ini Kata Jokowi...

Kompas.com - 09/02/2017, 15:11 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyoroti dampak fenomena keterbukaan informasi di Indonesia. Salah satunya soal media sosial yang kerap disalahgunakan. Alhasil, banyak konten negatif bertebaran di sana.

Salah satu yang paling jadi perhatian, yakni munculnya berita bohong (hoax). Meski demikian, Presiden menganggap fenomena ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat sehingga semakin cerdas dalam menyikapi.

"Saya mempunyai keyakinan, nantinya justru akan semakin mendewasakan kita, mematangkan kita, menjadikan kita tahan uji," ujar Jokowi di peringatan Hari Pers Nasional di Ambon, Maluku pada Kamis (9/2/2017) sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Istana.

(Baca: Media Arus Utama Harus Jadi Rujukan)

Oleh sebab itu, Jokowi meminta masyarakat menyetop penyebaran berita bohong. Masyarakat diimbau bersama-sama menjernihkan situasi agar tak terjadi perpecahan.

Jokowi juga sekaligus menyoroti media massa arus utama yang tengah mati-matian berjuang agar tetap eksis di tengah kondisi media sosial yang masif. Menurut Jokowi, media sosial saat ini seakan menemukan momentumnya.

Tak hanya masyarakat biasa, kalangan artis hingga pejabat negara pun menggandrunginya. Maka, tidak heran media massa arus utama yang tidak mampu beradaptasi berguguran satu per satu.

"Tapi saya yakin meskipun digempur media sosial, media arus utama tak akan hilang. Keduanya akan sama-sama eksis. Media sosial unggul karena kecepatan. Sementara media arus utama menonjol karena akurasi serta kedalaman materinya," ujar Jokowi.

(Baca: Kenapa "Hoax" Mudah Tersebar di Indonesia?)

"Media arus utama harus mampu meluruskan yang bengkok, menjernihkan kekeruhan yang terjadi di media sosial dan tidak lantas ikut larut dan malah memungut isu-isu yang belum terverifikasi di media sosial jadi bahan berita," lanjut dia.

Dalam menjalankan tugasnya, jurnalis media massa arus utama mestinya menjunjung tinggi etika jurnalistik, faktualitas, obyektivitas serta disiplin dalam memverifikasi informasi.

Kompas TV Merasa Difitnah, Pemilik Kedai Bakso Lapor Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com