Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harian Kompas Dapat Penghargaan Pelopor Humanisme Kebangsaan

Kompas.com - 08/02/2017, 21:12 WIB

AMBON, KOMPAS.com - Harian Kompas mendapat penghargaan sebagai media pelopor humanisme kebangsaan. Penghargaan diberikan dalam rangkaian Hari Pers Nasional di Ambon, Maluku, Rabu (8/2/2017) malam. 

Humanisme kebangsaan adalah nilai-nilai kemanusiaan yang diperjuangkan dalam bingkai Indonesia sebagai bangsa. Kompas sejak awal berdirinya bercita-cita menjadi koran yang inklusif, mengatasi semua golongan, dan menjadi suara bagi masyarakat Indonesia.

Pandangan tentang humanisme kebangsaan dapat diikuti secara konsisten dalam tajuk rencana yang ditulis oleh pendiri harian Kompas Jakob Oetama. Nilai itu kemudian diwariskan secara turun temurun kepada generasi-generasi penulis tajuk berikutnya. 

Tajuk Kompas pertama yang tercatat mengangkat tema humanisme adalah yang dimuat pada 10 Juni 1969 dengan judul "Humanisme Pancasila".

Dalam tajuk itu ditulis, "Tanggapan yang menonjolkan perbedaan, melupakan persamaan yang amat fundamental. Yaitu bahwa si A, si B, dan si C yang berbeda suku bangsa, keturunan, agama, tingkatan sosial, semuanya adalah manusia Indonesia. Manusia Indonesia yang mempunyai martabat sama, memiliki satu aspirasi yaitu membuat dirinya dan sesamanya menikmati kesejahteraan di Indonesia."

Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Rikard Bagun dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa cita-cita Jakob Oetama tidak hanya disuarakan Kompas, tapi juga diwujudkan di kantor Kompas di Palmerah.

"Kompas adalah Indonesia kecil. Di tempat kita ada perwakilan dari Sabang hingga Merauke," kata Rikard.

Selain Harian Kompas, penghargaan juga diberikan kepada Majalah Tempo sebagai pelopor jurnalisme investigasi, Femina (pelopor media wanita), dan Radio Suara Surabaya (pelopor jurnalisme warga).

Puncak peringatan Hari Pers Nasional akan dilangsungkan Kamis (9/2/2016) di Lapangan Tantui, Ambon. Presiden Joko Widodo sudah bertolak dari Jakarta untuk menghadiri acara tersebut. Baca: Hadiri Peringatan Hari Pers Nasional 2017, Presiden Jokowi Bertolak ke Ambon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com