Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Wapres soal Masih Adanya Kekerasan di Dunia Pendidikan

Kompas.com - 26/01/2017, 15:55 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Dua kasus kekerasan di dunia pendidikan terjadi di awal tahun 2017.

Kasus pertama terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Sementara yang kedua terjadi terhadap mahasiswa Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Total empat orang tewas dalam dua kasus itu.

Wakil Presiden Jusuf Kalla tak menampik bila kasus kekerasan di dunia pendidikan masih ada.

Namun, ia mengatakan, pemerintah selama ini telah berupaya untuk menghilangkan budaya itu.

“Kan pemerintah menghilangkan itu, semacam perpeloncoan zaman dulu atau pengenalan kampus dengan cara fisik gitu kan,” kata Kalla di Kantor Wapres, Kamis (26/1/2017).

Terkait kasus terakhir yang menimpa mahasiswa UII, Wapres menilai, hal itu tidak sepenuhnya menjadi kesalahan pihak penyelenggara pendidikan.

“Ini kalau tidak salah kejadiannya di luar kampus,” ujarnya.

Sebelumnya, seorang taruna tingkat I STIP Cilincing, Amirullah Adityas Putra (19), tewas di tangan seniornya saat menjalani “tradisi” menurunkan keterampilan alat musik tam-tam, bagian dari drum band.

(Baca: Evaluasi Kekerasan di STIP, Taruna Tingkat I Dipindah ke Tangerang)

Sebanyak lima orang, yakni SM, WH, I, AR, dan J, jadi tersangka dalam kasus ini.

Yang terbaru, tiga mahasiswa UII tewas saat menjalani pelatihan dasar The Great Camping (TGC) XXXVII Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) di lereng selatan Gunung Lawu di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada 13-20 Januari 2017.

(Baca: Salah Satu Mahasiswa UII yang Masih Dirawat Alami Trauma)

Tiga mahasiswa UII yang tewas tersebut adalah Syaits Asyam (19), Muhammad Fadli (19), dan Ilham Nurfadmi Listia Adi (20).

Kompas TV Mahasiswa Tewas Saat Diksar, Mapala UII Dibekukan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com