Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Aciah, TKI yang Disiksa dan Minta Tolong lewat Facebook

Kompas.com - 20/01/2017, 22:39 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aciah binti Alih ingin pulang ke kampungnya di Pandeglang, Provinsi Banten. Dia merasa tidak betah bekerja di rumah keluarga Said Farhat Al Ghasani di Oman.

Aciah pun membuat video yang berisi curahan hatinya dan diunggah melalui akun Facebook dengan nama Elisa Poetri asal Karawang. Dalam video tersebut, Aciah mengaku ditempeleng oleh majikan dan anaknya. 

Belakangan diketahui, Aciah sudah bekerja pada keluarga Al Ghasani selama dua tahun dua bulan, tetapi gajinya selama sembilan bulan tidak dibayar.

Video itu mulanya diketahui aktivis buruh migran Indonesia di Hongkong dan Uni Emirat Arab. Mereka kemudian menghubungi Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Hermono melalui Whatsapp pada Rabu, 18 Januari 2017.

Mendengar kabar tersebut, Hermono segera mengontak staf KBRI Indonesia di Muscat, Oman. Staf KBRI Muscat segera bertindak. Mereka menyisir rumah Al Gasani di Oman dan berhasil menemukan Aciah.

Sementara itu, keluarga Aciah tak tinggal diam. Mereka mengadu ke Call Center BNP2TKI pada 15 Januari 2017, dengan nomor pengaduan ADU/201701/000158. Mereka meminta Aciah dipulangkan karena mendapat perlakuan tidak baik dari keluarga majikan. Mereka juga meminta agar gaji yang tersisa dan hak-hak yang lain segera dibayarkan.

Berdasarkan keterangan Humas BNP2TKI, Aciah berhasil dipulangkan dan tiba di Jakarta dengan pesawat Oman Air pada Jumat (20/1/2017).

Tim Direktorat Pengamanan dan Pengawasan BNP2TKI serta Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang menjemput Aciah di bandara kemudian memulangkannya ke daerah asal di Cikampek.

Menurut Kepala BP3TKI Serang Gatot Hermawan, masa kerja Aciah di Oman sudah habis dan gajinya sudah dibayar.

Hermono, melalui keterangan tertulis, menyatakan, keberhasilan pemulangan Aciah merupakan hasil koordinasi kerja para aktivis buruh migran, BNP2TKI, KBRI Muscat, dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com