Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwakilan Massa Aksi FPI Akan Diterima Dua Pejabat Mabes Polri

Kompas.com - 16/01/2017, 10:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa aksi unjuk rasa di depan gedung Mabes Polri, Jakarta, akan diterima oleh dua pejabat Polri. Salah satunya oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Rikwanto.

"Saya akan terima (massa) dengan Kepala Pelayanan Masyarakat Mabes Polri (Kombes Pol Budi Widjanarko)," ujar Rikwanto saat dikonfirmasi, Senin (16/1/2017).

Pimpinan Polri tak bisa langsung menerima peserta unjuk rasa lantaran tengah mengikuti rapat pimpinan TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Rencananya aksi oleh Laskar Pembela Islam dilakukan pukul 10.00 WIB. Namun, hingga pukul 10.20 WIB, massa belum tiba di lokasi aksi.

Nantinya Rikwanto, Budi, dan peserta aksi akan berdialog di salah ruang pertemuan kantor Badan Pemeliharaan Keamanan Polri.

Peserta aksi di antaranya Front Pembela Islam dari Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten. Untuk pengamanan, Mabes Polri menugaskan Polda Metro Jaya untuk mempersiapkan personel.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Anggota polisi mengawal aksi unjuk rasa di depan gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/1/2017). Mereka menuntut agar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan dari jabatannya karena dianggap membiarkan pecahnya kerusuhan antara FPI dan LSM GMBI di Bandung, Jawa Barat pada pekan lalu.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan mengatakan, lebih dari 2.800 personel gabungan dari jajaran Polri dan Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari Kodam Jaya disiagakan untuk mengamankan unjuk rasa tersebut.

Iriawan mengimbau agar aksi unjuk rasa berlangsung tertib.

"Yang jelas kami amankan. Kami layani FPI mau unjuk rasa. Kan kami akomodir mereka akan menyampaikan aspirasinya," ucap kata Iriawan.

(Baca juga: Polisi Kedepankan Pendekatan Humanis Saat Amankan Demo FPI)

Para pengunjuk rasa itu awalnya berkumpul di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Setelah itu, mereka melakukan longmarch dari Masjid Al-Azhar ke Mabes Polri.

Sekretaris Dewan Syuro FPI, Novel Bakmumin menjelaskan bahwa FPI bersama dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI, akan menyerukan untuk mencopot Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Anton Charliyan kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Hal itu menyusul aksi kekerasan yang terjadi di Bogor beberapa waktu lalu.

Kompas TV Dimediasi, FPI & GMBI Sepakat Jaga Suasana Kondusif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com