Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Pilih Penyederhanaan Fraksi di DPR Dibanding Naikkan Ambang Batas

Kompas.com - 13/01/2017, 15:09 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menilai, peningkatan ambang batas parlemen yang ekstrem justru tak baik bagi keberlangsungan sistem demokrasi di Indonesia.

Menurut Arsul, akan ada banyak suara yang dikorbankan bila ambang batas parlemen meningkat drastis.

"Kami berkeyakinan bahwa penyederhanaan partai dalam sistem demokrasi tidak dilakukan dengan cara penetapan ambang batas, melainkan dengan proses pendidikan politik yang berkelanjutan kepada rakyat," tulis Arsul melalui pesan singkat, Jumat (13/1/2017).

(Baca: Ini Lima Opsi Ambang Batas Parlemen Pemilu 2019)

Caranya, kata Arsul, masyarakat harus dibiasakan memilih partai yang selama ini transparan dan akuntabel dalam setiap aktivitas politiknya, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Hal tersebut, menurut Arsul, akan membuat masyarakat lebih selektif dalam memilih partai. Dengan demikian, partai yang tak transparan dan akuntabel dengan sendirinya akan tersisih.

Ia menyatakan, penyederhanaan partai di parlemen juga bisa dilakukan tanpa menaikkan ambang batas parlemen, yakni dengan penyederhanaan fraksi di parlemen.

"Kalaupun penyederhanaan fraksi itu akan dilakukan, maka bisa diset, misalnya minimum fraksi beranggotakan di atas 40 anggota," lanjut dia.

Pemerintah dan DPR tengah membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu. Salah satunya soal ambang batas parlemen.

Ada lima opsi ambang batas parlemen yang ditawarkan semua fraksi untuk Pemilu Legislatif 2019, yakni 0 persen, 3,5 persen, 5 persen, 7 persen, dan 10 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com