JAKARTA, KOMPAS.com - Rwanda ingin membuka kedutaan besar di Indonesia. Hal itu tdisampaikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Designate Non Resident Rwanda, Guillaume Kavaruganda kepada Presiden Joko Widodo saat bertemu di Istana Merdeka, Kamis (12/1/2017).
"Betul, (Dubes) Rwanda menyampaikan (ke Presiden Jokowi) untuk membuka Kedutaan Besar di Indonesia," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan.
Menlu Retno belum bisa memastikan apakah pemerintah bakal memenuhi permintaan itu. Meski demikian, Retno mengakui bahwa transaksi perdagangan komoditas Indonesia ke Rwanda tahun 2016 mengalami lonjakan 12 kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Penduduknya memang tidak begitu besar, hanya 12 juta orang. Tapi trend perdagangannya sangan menjanjikan. Tahun 2016 itu naik 12 kali lipat," ujar Retno.
Oleh sebab itu, Retno memastikan bahwa hubungan dengan Rwanda akan diperkuat. Kehadiran Dubes Guillaume Kavaruganda di Istana itu dalam rangka penyerahan surat-surat kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Designate Non-resident kepada Presiden Jokowi.
Selain Rwanda, sejumlah Dubes juga mengikuti acara yang sama, antara lain Dubes LBBP Designate Resident Republik Prancis Jean Charles Berthonnet, Dubes LBBP Designate Resident Kerajaan Maroko Benabdellah Ouadia dan Dubes LBBP Designate Resident Amerika Serikat Joseph R. Donnovan.
Para dubes tersebut diketahui baru saja dilantik di negara masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.