JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Hanura menghormati keinginan Partai Gerindra yang mewacanakan memajukan kembali Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2019 mendatang.
Wakil Ketua Umum Partai Hanura Nurdin Tampubolon mengatakan, lebih banyak alternatif calon presiden yang muncul maka akan lebih baik.
"Saya kira Pak Prabowo itu adalah tokoh nasional kita dan, menurut saya, di ketum partai dan pernah jadi capres ya sah-sah saja kalau dia maju lagi menjadi capres," kata Nurdin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2017).
Pada Pemilu Presiden 2014, Prabowo maju berpasangan dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional saat itu, Hatta Rajasa.
Meski hanya kalah tipis dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, tetapi Nurdin mengatakan bahwa pengalaman Prabowo pada masa lalu tak berarti membuatnya akan berada di atas angin jika kembali menjadi capres. Hal itu sangat bergantung pada dinamika politik yang berkembang.
(Baca: Prabowo dan Prediksi Pertarungan Pilpres 2019)
"Ya, tentunya dia akan melihat peluang dan kelemahan-kelemahan yang akan diperbaiki," kata Ketua Fraksi Partai Hanura di DPR RI itu.
Adapun Hanura telah sepakat mendukung Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019. Keputusan itu diambil dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura di Kantor DPP Hanura, Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Wiranto yang saat itu masih menjabat Ketua Umum Partai Hanura mengungkapkan bahwa saat ini Hanura sudah satu hati dengan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
(Baca: Fadli Zon: Mayoritas Kader Gerindra Ingin Prabowo Maju Pilpres 2019)
"Saya prediksi Pilpres 2019 tidak akan seketat sebelumnya karena incumbent yang berhasil biasanya dipilih lagi," kata Wiranto.
"Di sini saya minta pertimbangan, daripada cari calon lain, apakah tidak sebaiknya kita lanjutkan dukungan itu pada 2019? Kalau Saudara setuju, saya akan putuskan dan akan saya sampaikan dalam pidato saya," ujarnya.
Para kader yang hadir pun kompak menjawab setuju.