JAKARTA, KOMPAS.com - Usai meninjau kesiapan dan kondisi lalu lintas di gerbang tol Keluar Brebes Timur atau yang dikenal dengan nama Brexit, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi langsung memanggil stakeholder (pemangku jabatan) terkait terbakarnya kapal penumpang KM Zahro Express, Minggu (1/1/2017).
Termasuk dugaan kelebihan penumpang, korsleting listrik, standar pengamanan, sertifikasi, dan lain-lain.
"Namun demikian, sekarang tim dari Kemenhub sedang melakukan suatu penelusuran dengan apa yang terjadi sekarang," kata Budi, saat ditemui wartawan di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Minggu (1/1/2017).
Budi sendiri mengaku sudah mendapat informasi bahwa Kemenhub telah menerbitkan izin berlayar kapal yang mengangkut ratusan orang tersebut.
Adapun surat izin berlayar dikeluarkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Muara Angke pada Minggu pagi. Budi belum mau berbicara banyak perihal peristiwa ini.
"Karena informasinya masih simpang siur, saya belum berani mengatakan apa gitu. Karena kalau informasi yang saya sampaikan ternyata salah, bisa membuat masalah juga," kata Budi.
Kapal Zahro Express terbakar saat beranjak dari salah satu pelabuhan di Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
Penumpang kapal tersebut merupakan wisatawan yang hendak menghabiskan masa liburan awal tahun 2017 dengan rekreasi ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 23 orang meninggal dunia akibat kebakaran Kapal Motor (KM) Zahro Express pada Minggu pagi.
Jumlah penumpang yang dinyatakan hilang ada 17 orang, sedangkan jumlah korban yang mengalami luka ada 17 orang.
Adapun 194 penumpang yang dipastikan selamat. Terkait hal ini, Kemenhub akan berkoordinasi dengan stakeholders yang kompeten.
"Kami akan sungguh-sungguh melaksanakan pelayanan, menyelesaikan permasalahan dengan sebaik-baiknya agar para keluarga korban bisa mendapatkan korban dengan benar dan pasti," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.