JAKARTA, KOMPAS.com - Tim sukses pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni menilai ada nuansa politik tinggi dalam kasus makar yang sedang ditangani Kepolisian saat ini.
Juru bicara Agus-Sylvi, Rico Rustombi, kasus tersebut berkembang menjadi isu yang rawan dimanfaatkan secara tak bertanggung jawab.
"Nuansa politik pasti sangat tinggi dalam kasus ini. Kami menginginkan adanya sikap yang tak memojokkan pasangan calon kami dalam isu yang sangat rawan dimanfaatkan untuk keuntungan pihak lain," kata Rico di Jakarta, Sabtu (31/12/2016).
Sebelumnya, suami Sylviana Murni, Gde Sardjana menjalani pemeriksaan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat. Gde Sardjana diperiksa sebagai saksi terkait dugaan pemberian dana makar yang menyeret sejumlah aktivis dan tokoh nasional.
Gde telah membantah melakukan pembiayaan makar. Menurut dia, dana yang diberikannya kepada seorang aktivis bernama Jamran untuk membantu biaya persalinan istri yang bersangkutan.
Namun, pemeriksaan Gde sebagai saksi saat ini telah disangkut-pautkan dengan Agus-Sylvi yang kini maju sebagai calon pemimpin Jakarta di berbagai media massa dan saluran media sosial.
"Mencermati perkembangan isu makar yang kini disangkut-pautkan dengan pasangan calon kami, maka sangat perlu publik memahami konstruksi isu politik ini," ujar Rico.
Menurut Rico, Gde Sardjana menyumbang untuk alasan persahabatan dan kemanusiaan. Tidak ada kejahatan dalam urusan itu.
Rico menekankan publik harus memperoleh berita yang jernih tentang kasus tersebut sehingga terhindar dari pemberitaan insinuatif (menuding), yang beredar di media sosial, bahwa seolah-olah kasus itu terkait dengan Agus-Sylvi.
Sementara terkait Jamran yang tengah diperiksa untuk kasus dugaan makar, bagi Rico hal itu amplifikasi politiknya sangat kuat.
"Apa perannya, apakah dia masuk dalam konspirasi politik makar, atau dia dimasukkan dalam teori konspiratif yang disusun seseorang. Di sinilah pentingnya sifat kritis pers dalam membaca peristiwa politik yang dihebohkan sebagai makar itu," jelas Rico.
Rico mengatakan seluruh proses hukum harus dalam rangka penegakan keadilan. Dia meminta kasus tersebut tidak digunakan untuk memojokkan Agus-Sylvi yang tengah maju sebagai calon pemimpin Jakarta.
"Kami tetap mengikuti kompetisi politik yang jujur dan bersih, dan percaya bahwa publik tak mudah dimanipulasi oleh pemberitaan yang bernada negatif dan tendensius," kata dia.
Pilkada DKI 2017 diikuti tiga pasangan cagub, yaitu pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.