JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama sejumlah BUMN mulai membangun sekolah sementara di 13 lokasi yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi di Provinsi Aceh.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Kompas.com, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PU-PR Danis Sumadilaga mengatakan, 13 sekolah itu berada di dua kabupaten, yakni Kabupaten Pidie Jaya dan Bireun.
"Hari ini kami sudah mulai bekerja di lokasi dengan program utama, yakni mempersiapkan sekolah sementara," ujar Danis yang juga merupakan Ketua Satgas Infrastruktur Penanganan Dampak Gempa Aceh, Rabu (21/12/2016) malam.
Di Kabupaten Pidie Jaya, sekolah tersebar di lima kecamatan. Di Kecamatan Trienggading, yakni SD Mesjid, SMPN Tampui, SDN Tampui, PAUD Bunda Kasih dan SDN Peulandok.
(Baca: BNPB Segera Rehab Puluhan Sekolah yang Rusak akibat Gempa Aceh)
Di Kecamatan Bandar Baru, sekolah sementara yang dibangun yakni SMKN 1, MIN Paru, SMPN 3 dan SDN Jiem Jiem.
Di Kecamatan Ulim, yakni SDN Malem Dagang. Di Kecamatan Pante Raja, yakni SMPN 2 dan di Kecamatan Bandar Dua yakni SMKN 1.
Adapun, di Kabupaten Bireun, hanya satu sekolah sementara yang dibangun, yakni SMPN 1.
Mulai Rabu pagi, pekerja sudah mulai melaksanakan pengukuran, persiapan konstruksi, land clearing, pemasangan bouplank dan membuat pabrikasi komponen modular sekolah.
Ruang kelas sementara disepakati menggunakan sistem modular. Rangka bangunan menggunakan baja ringan dan menggunakan sistem knock down.
Hal itu diputuskan agar jika sudah tidak digunakan sebagai ruangan kelas, dapat dimanfaatkan oleh BNPB.
Pembangunan sekolah sementara itu melibatkan beberapa BUMN, antara lain Waskita Karya, Hutama Karya, Adhi Karya, Brantas Abripraya, Wijaya Karya, Nindya Karya, Bina Karya, PP, Waskita, Yodya Karya dan Virama Karya.
Danis mengatakan, sebenarnya ada 95 sekolah negeri dan madrasah yang rusak akibat diguncang gempa. Jumlah itu juga sesuai dengan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
(Baca: Butuh Dana Rp 127 Miliar untuk Rehab Rumah Korban Gempa Aceh)
Namun, dari jumlah itu, baru 13 sekolah yang sudah dibersihkan oleh TNI. Dan di tempat itulah yang diprioritaskan untuk dibangun sekolah sementara.
Danis menargetkan, sekolah-sekolah sementara itu akan rampung paling cepat Januari 2017 atau paling lambat akhir Februari 2017.
"Kegiatan belajar di sekolah akan dimulai awal Januari 2017. Mungkin (sekolah sementara) belum selesai semuanya. Oleh sebab itu kami mohon bantuan BNPB untuk mempersiapkan bantuan berupa tenda agar anak-anak tetap bisa sekolah," ujar Danis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.