Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Harap Revisi UU Pemberantasan Terorisme Segera Selesai

Kompas.com - 30/11/2016, 21:49 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Bidang Investigasi Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Faisal Tayeb, berharap revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Terorisme dapat segera diselesaikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

Sebab, UU Antiterorisme itu dianggap Faisal belum memberikan pengaturan yang komprehensif dalam menangani tindak pidana terorisme.

"Sebenarnya keperluan ini keperluan negara, bukan keperluan institusi. Sehingga kami harap revisi UU ini segera diselesaikan," kata Faisal dalam paparan pada sebuah simposium di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (30/11/2016).

Faisal menyebutkan, pihaknya di lapangan telah mengeluh terkait pengaturan di UU Pemberantasan Terorisme sejak tahun 2010.

"Sejak kami evaluasi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003, kesimpulannya undang-undang itu bersifat darurat," ucapnya.

(Baca juga: Kepala BNPT Berharap RUU Antiterorisme Perkuat Penanganan Korban)

Menurut Faisal, UU Nomor 15 Tahun 2003 saat itu dibentuk dalam keadaan mendesak untuk mengungkap dan menangkap pelaku Bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002.

Akibatnya, ada beberapa sisi dalam pemberantasan terorisme yang belum terpikirkan.

"Pencegahan tidak dipikirkan, kegiatan permukaan tidak dipikirkan, penyebaran, pendanaan tidak dipikirkan," ujar Faisal.

Saat ini, Dewan Perwakilan Rakyat tengah menggodok revisi undang-undang tersebut. Berbagai masuk telah diterima DPR dalam rapat dengar pendapat.

Selain itu, Panitia Khusus (Pansus) revisi UU 15/2003 merencanakan kunjungan kerja ke Inggris dan Amerika Serikat untuk mempelajari penanganan kasus terorisme di dua negara tersebut.

Kompas TV Pengaruh Terorisme Melalui Media Sosial-Satu meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com