Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Ingin Pemerintah Lebih Perhatikan Pendidikan Madrasah dan Pesantren

Kompas.com - 29/11/2016, 17:47 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) menginginkan pemerintah lebih memperhatikan sektor pendidikan, khususnya terkait madrasah dan pondok pesantren.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PKB dalam jumpa Pers hasil Halaqoh Ulama Rakyat DPP PKB, di Hotel Best Western Kemayoran, Selasa (29/11/2016).

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo selalu menyampaikan pentingnya revolusi mental untuk perubahan Indonesia yang lebih baik.

Namun di sisi lain, pemerintah belum proporsional mengembangkan dunia pendidikan, khususnya antara pendidikan berbasis agama Islam dan pendidikan umum.

Padahal, lanjut Abdul, dasar dari keberhasilan revolusi mental adalah pengembangan dunia pendidikan.

Kemudian di dalam dunia pendidikan Islam, salah satu instrumen keberhasilan pembentukan mental itu melalui madrasah dan pondok pesantren.

"Para kiai melihat bahwa pendidikan mental dan akhlak sudah belangsung oleh para kiai dan salah satu instrumennya adalah pondok pesantren. Namun, hingga hari ini belum merasakan ada peran negara," ujar Abdul Kadir.

Para ulama, kata dia, sepakat mendorong agar pendidikan madrasah dan pesantren segera dibahas menjadi undang-undang agar lebih menjamin keseriusan pemerintah.

Selain itu, lanjut dia, hasil halaqoh juga mengusulkan agar adanya restrukturisasi di Kementerian Agama RI, khususnya pada posisi Dirjen Pendidikan Islam.

"Selama ini kan hanya di satu dirjen ada beberapa direktur, madrasah, ponpes masing-masing. Nah, ingin dipisahkan lah ada dirjennya masing-masing agar lebih fokus," kata dia.

Selain itu, lanjut Abdul, para ulama juga menolak penerapan sistem full day school. Para ulama memandang, sistem tersebut akan mengurangi ruang bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan ilmu agama di tempat lain, seperti madrasah, pesantren, dan lainnya.

"Poin ini akan kami sampaikan kepada pemerintah dalam hal ini DPR dan jajaran terkait. Ini sebagai ikhitiar dalam rangka menyumbangkan solusi untuk kepentingan bangsa," ujar anggota Komisi III DPR tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com