JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menilai, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat sebagai contoh kegagalan dalam demokrasi.
Muhaimin heran kenapa Trump bisa terpilih. Padahal, menurut dia, kampanye capres dari Partai Republik itu penuh keburukan.
Ia mencontohkan seruan Trump agar umat Islam tidak boleh memasuki Amerika Serikat.
"Seorang yang kacau balau kampanyenya, malah menang. Semua kampanyenya jelek, tapi begitu pemilihan, yang jelek menang, yang baik kalah," kata Muhaimin saat membuka Halaqoh Ulama Rakyat, di Jakarta, Senin (28/11/2016).
(Baca: Tengok, Beda Trump dan Obama Saat Sikapi Wafatnya Fidel Castro)
Muhaimin menilai fenomena serupa juga sudah terjadi di sejumlah pemilihan kepala daerah di Indonesia.
Terkadang, calon yang tidak berkualitas justru memenangi persaingan, sedangkan calon yang terbaik mengalami kekalahan.
Di Indonesia, Muhaimin menilai menang atau kalahnya calon pemimpin, mulai dari bupati, wali kota, gubernur, hingga presiden, masih dipengaruhi faktor uang.
"Jangan mimpi jadi presiden kalau enggak punya duit Rp 10 Triliun. Jangan mimpi jadi gubernur kalau enggak punya duit Rp 100 miliar minimal," kata Muhaimin.
(Baca: Faisal Basri: Demokrasi di Indonesia Lebih Baik ketimbang Amerika)
Muhaimin pun meminta para kiai dan ulama yang hadir dalam acara tersebut untuk berdiskusi dan memberikan masukan kepada PKB mengenai sistem demokrasi di Indonesia.
Nantinya, usulan yang disampaikan para ulama akan diperjuangkan oleh PKB.