Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilkada 2017, Hanya DKI Jakarta yang Paling Rawan Isu SARA

Kompas.com - 28/11/2016, 17:05 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad mengatakan, DKI Jakarta menjadi daerah paling rawan konflik yang dipicu isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) pada Pilkada 2017. 

Isu tersebut diembuskan pihak-pihak tertentu dengan tujuan menimbulkan konflik antara para pendukung pasangan calon kepala daerah.

"Hanya ada di DKI Jakarta saja isu-isu SARA itu. Kalau di daerah lain alhamdulillah tidak terlalu mengkhawatirkan," ujar Muhammad usai rapat koordinasi pemantauan Pilkada 2017 dengan Komnas HAM, Polri dan KPU, di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).

Muhammad menuturkan, saat ini DKI Jakarta dinilai sebagai daerah yang paling rawan konflik jika dibandingkan Aceh, Banten, Papua dan Papua Barat.

(Baca: DKI Jakarta Dinilai Paling Rawan Konflik Jelang Pilkada Serentak 2017)

Dia menyebut status DKI Jakarta sebagai Ibu Kota negara dan pusat kontestasi politik nasional membuat indeks kerawanannya meningkat.

Di sisi lain, isu SARA mulai meningkat saat terjadi polemik kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Sebelumnya, Bawaslu hanya menyebut Aceh, Banten dan Papua Barat sebagai daerah rawan konflik dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP 2016).

"Ada tiga daerah yang dinilai rawan untuk Pilkada yakni Aceh, Papua barat dan Vanten. DKI Jakarta sebenarnya tidak terlalu rawan, cuma karena konstentasinya saja kali ya karena di Ibu Kota," kata Muhammad.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Biro Bantuan Hukum Divisi Hukum Mabes Polri, Brigadir Jenderal Pol Bambang Usadi.

Bambang mengatakan saat ini DKI Jakarta merupakan daerah yang paling rawan konflik. Menurut dia, polemik kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonanktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memicu situasi yang kurang kondusif.

(Baca: Papua Barat dan Aceh Daerah Paling Rawan di Pilkada Serentak 2017)

Tidak bisa dimungkiri, kata Bambang, kasus tersebut juga diwarnai oleh isu berbau SARA.

Di sisi lain, dugaan adanya makar dan indikasi penyusupan kepentingan politik saat aksi unjuk rasa 4 November 2016 lalu juga memberikan pengaruh.

"Apalagi kasus Ahok juga diwarnai isu SARA. Ini sangat rawan, perlu persiapan. Sehingga kami menyatakan bahwa kemungkinan konflik di Jakarta lebih besar daripada daerah lain, yang paling rawan ya jelas DKI Jakarta ini. Ada isu upaya makar segala," kata Bambang.

Kompas TV Buni Yani Ditetapkan Tersangka Dugaan Penyebaran SARA

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com