Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Kalau Enggak Percaya Hukum, Nanti Orang Bilang, Indonesia Ini Negara Apa?

Kompas.com - 25/11/2016, 22:23 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan berharap tak ada lagi aksi lanjutan terkait kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Aksi pertama, pada 4 November lalu, menuntut proses hukum terhadap Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu.

Polisi telah meresponsnya dengan mempercepat proses hukum dan menetapkan Ahok sebagai tersangka.

Akan tetapi, akan ada lagi aksi lanjutan pada 2 Desember mendatang, yang menuntut polisi untuk menahan Ahok.

Luhut mengatakan, sebaiknya kini publik menyerahkan dan mengawasi proses hukum yang berjalan.

Menurut dia, gejolak yang terus timbul; akan menghilangkan momentum peningkatan ekonomi  yang saat ini tengah membaik.

"Kita masih sedikit naik (ekonominya), kalau kita buat persoalan sendiri, kita enggak percaya sama (proses) hukum nanti orang bilang, Indonesia ini negara apa?" kata Luhut, seusai hadiri Kongres XVII Muslimat Nahdlatul Ulama di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (25/11/2016).

"Kalau konteks dalam masalah penanganan Ahok kemarin kan sudah diproses hukum, ya kita percayakan sama proses hukum, kita awasi bersama-sama," lanjut dia.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat mendukung untuk menciptakan situasi kondusif.

"Kita jangan berpikir berkelahi mulu, demo-demo yang kadang-kadang pusing juga saya. Bahwa kita kompak ke dalam. Itu demo, siapa itu, Ahok, sudahlah, sudah diproses hukum dia," kata Luhut.

Selain itu, Luhut juga berharap kalangan intelektual bersikap arif dan tak memperkeruh suasana dengan perdebatan yang tidak perlu.

"Yang ingin saya imbau, intelektual-intelektual kita yang banyak ini mungkin terlalu bersilang pendapat," ujar dia.

"Ya sudahlah duduk rame-rame, baik-baik, dan lihat mengawal proses hukum ini berjalan demgan arah yang benar," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com