JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, ia akan selalu memberikan pernyataan yang tak memancing kegaduhan di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikannya menanggapi wacana akan adanya aksi susulan terkait kasus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 25 November mendatang.
"Mau tanggal 25, tanggal 22, saya merasa kewajiban sebagai pimpinan organisasi partai politik, saya tidak akan malu-malu dan segan-segan menganjurkan kesejukan," ujar Prabowo, seusai bertemu Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Ia menganjurkan seluruh elemen masyarakat yang berencana menggelar unjuk rasa untuk tidak membuat situasi menjadi gaduh.
"Setiap saat saya menganjurkan selalu, kita tidak usah gaduh, jangan gontok-gontokan, jangan tegang," lanjut dia.
Jika ada persoalan, kata Prabowo, lebih baik diselesaikan melalui musyawarah.
"Kita butuh kesejukan. Indonesia ini sedang membangun, sementara ekonomi global susah. Tidak gampang. Jadi kita harus bahu membahu. Kritik itu bagus asal tidak destruktif dan tidak mengarah ke kekerasan," kata dia.
Meski demikian, Prabowo menegaskan, tidak boleh ada pelarangan atas kebebasan berekspresi.
Pada siang tadi, Presiden Jokowi menerima Prabowo di Istana Merdeka, Kamis siang.
Meski waktu pertemuan mereka melampaui jam makan siang, keduanya menyantap menu makan siang, ikan bakar.
Pertemuan itu berlangsung tertutup.
Seusai santap siang, keduanya berbincang-bincang di Teras Istana Merdeka, sembari menikmati secangkir teh hangat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.