Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Pertanian Dorong Penguatan Lahan Pertanian

Kompas.com - 10/11/2016, 22:02 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Gatot Irianto mengatakan, pemerintah harus memperkuat ketahanan pangan.

Untuk itu, pemerintah membutuhkan sekitar 35 persen lahan pertanian.

Berdasarkan hasil kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terjadi penyusutan lahan pertanian yang beralih fungsi. Setiap tahun, diperkirakan sekitar 50.000 hektare-60.000 hektare lahan pertanian menghilang.

"Kalau lahannya berkurang maka kita masuk perangkap pangan. Kita selain mencetak sawah, ekstensifikasi tapi kita juga harus mengamankan lahan-lahan yang produktif," kata Gatot di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Gatot menuturkan, pihaknya akan mengatur moratorium alih fungsi lahan pertanian sambil mendorong bertambahnya wilayah dalam kategori Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (L2PB).

Gatot menilai moratorium penting untuk dilakukan. Jika tidak, kata dia, kecepatan alih fungsi lahan akan semakin besar.

"Wilayah-wilayah yang ada infrastruktur jalannya, maka itu akan ada alih fungsi yang sangat cepat," kata Gatot.

"Kita lihat jalan tol Bandung, katanya sawah sudah habis dan tiap hujan besar pasti banjir. Saya kira kita tidak semata-mata berpikir apakah ini menguntungkan disawahkan atau tidak disawahkan," ucapnya.

Inspektur Wilayah V Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sudarsono mengatakan akan memberikan insentif kepada petani.

Bila terjadi L2PB bagi lahan yang belum bersertifikat, pihaknya akan memberikan pelayanan sertifikasi secara gratis pada tahun yang akan datang.

Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan sebelumnya mengatakan, terdapat 180 Kabupaten/Kota yang telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (L2PB).

Seharusnya, lanjut dia, 350-400 kabupaten/kota memiliki perda tersebut.

"Kalau di-perda-kan jadi baku. Alih fungsi harus harus ada penggantinya," ucap Pahala.

(Baca: KPK Temukan Masalah dalam Alih Fungsi Lahan Pertanian)

Pahala berkeinginan agar Kementerian Dalam Negeri mendorong daerah untuk segera menyelesaikan Perda Tata Ruang. Sehingga, lanjut dia, akan terjadi kejelasan alih fungsi lahan untuk mendapatkan lahan sawah yang berkelanjutan.

Pahala menyebutkan, diperlukan kerjasama antar kementerian dan lembaga dalam mengawal terciptanya L2PB. Untuk itu, ia meminta Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri memimpin inisiatif tersebut.

"Kami minta Kemenko Ekuin (Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri) untuk memimpin inisiatif ini. Karena ini lintas kementerian lembaga, ada Kementerian Pertanian, ada BPN, ada Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri), juga ada Kementerian Keuangan," ucap Pahala.

Kompas TV Jokowi Tegaskan Kembali Kemandirian Pangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com