JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyatakan, apapun kebijakan Donald Trump ketika menjabat Presiden Amerika Serikat (AS) nantinya, tak akan mengurangi dukungan Indonesia atas kemerdekaan Palestina.
Diketahui, Trump memang tak mendukung pendirian negara Palestina. Israel sendiri mengklaim cita-cita pendirian negara Palestina berakhir dengan terpilihnya Trump.
(baca: Israel: Kemenangan Donald Trump Akhiri Cita-cita Pendirian Negara Palestina)
"Terkait Palestina apapun posisi AS tidak akan kurangi posisi Indonesia dalam support kemerdekaan Palestina. Bilateral, regional, maupun multilateral," kata Tata, sapaan akrabnya, dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (10112016).
Tata menyatakan, semua pihak harus membedakan antara retorika kampanye yang disampaikan oleh Trump dengan kebijalan politik luar negeri yang nantinya akan direalisasikan.
(baca: Ini Pesan Kemenlu RI untuk WNI di AS Sikapi Kemenangan Donald Trump)
Ia mengatakan, sebagai negara paling berpengaruh di dunia, tentu AS akan mempertimbangkan setiap kebijakan politik luar negeri yang akan diambil.
"Kita harus lihat ke depan kebijakan strategi AS. AS sebagai salah satu negara yang punya influence besar di ekonomi politik global. Pastinya akan jadi pertimbangan mereka sendiri dalam mengambil kebijakan," lanjut Tata.
Presiden Palestina Mahmud Abbas, Rabu (9/11/2016), menyerukan agar presiden terpilih AS Donald Trump bekerja lebih keras untuk mewujudkan sebuah negara Palestina merdeka.
"Kami siap untuk melakukan kesepakatan dengan presiden terpilih dengan basis tetap solusi dua negara dan membentuk negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967," kata juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeina.
(baca: Kemenlu RI: Tak Ada Kekhawatiran Terpilihnya Trump sebagai Presiden AS)
Namun, pernyataan berbeda keluar dari kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Hamas mengatakan, pihaknya tak berharap banyak adanya perubahan kebijakan AS terhadap Palestina.
"Rakyat Palestina yakin tak akan ada banyak perubahan kebijakan AS terhadap Palestina di bawah kebijakan presiden baru," kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri.
"Kebijakan AS terhadap Palestina tetap menggunakan dasar yang bias," kata Abu Zuhri.
"Meski demikian, kami berharap presiden baru AS ini akan mengevaluasi kebijakan ini dan seimbang dalam menghadapi isu Palestina," kata Abu Zuhri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.