JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo memprediksi bahwa unjuk rasa 4 November bakal berpengaruh pada pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta, terutama terkait elektabilitas pasangan calon kepala daerah.
Unjuk rasa ini menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diproses hukum terkait dugaan penistaan agama.
Hermawan berpendapat, Ahok akan kehilangan pemilihnya akibat pernyataan yang terlontar saat kunjungan kerja di Kepulauan Seribu itu.
Terlebih lagi, penggunaan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) marak terjadi.
Hermawan menilai para pemilih Ahok yang kesal terhadap ucapannya akan berpindah memilih calon lain.
"Dia (Ahok) kehilangan sebagian voters," kata Hermawan dalam suatu diskusi di kantor PARA Syndicate, Jakarta, Jumat (4/11/2016).
(Baca: Pelapor Ahok Akan Diikutsertakan dalam Gelar Perkara)
Lebih lanjut, Hermawan menduga Ahok akan mengalami kekalahan pada pemilihan suara Februari 2017 mendatang.
Kata dia, elektabilitas Ahok akan semakin turun. Hermawan menyebut Agus Harimurti Yudhyono paling berpeluang untuk mengalahkan Ahok.
"Kalau Agus bisa tampil mengisi yang kosong dari Ahok, dengan santun, orang larinya ke Agus," ucap Hermawan.