Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Celah Korupsi Pendidikan, Menristek Dikti Diminta Awasi Ketat Oknum di Kementerian

Kompas.com - 29/10/2016, 19:22 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Ombudsman Laode Ida meminta Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir untuk mengawasi ketat oknum di kementeriannya terkait potensi korupsi dalam sektor pendidikan.

Menurut dia, banyak kasus seperti jual beli gelar dan perdagangan ijazah yang dilakukan rektor yang dibekingi oleh oknum kementerian.

"Menteri harus memelototi, koreksi di internal. Jangan sampai dalam Kemenristek Dikti ada orang busuk yang memperdagangkan SK, ijazah, dan membiarkan kerusakan itu," ujar Ida di Jakarta, Sabtu (29/10/2016).

Ombudsman menerima sejumlah pengaduan masyarakat terkait penyalahgunaan wewenang dan korupsi di sektor pendidikan.

Celah tersebut antara lain dalam pengadaan barang dan jasa, penerimaan mahasiswa, pembangunan infrastruktur, dan juga pemilihan rektor. Masalah terakhir juga tengah diusut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

(Baca juga: Ombudsman Dapat Laporan Menristek Dikti Perdagangkan Jabatan Rektor)

Ida mengatakan, jika pemilihan rektor dilakukan secara politis, maka tak heran adanya kasus jual beli gelar dan menyogok oknum untuk mengeluarkan ijazah.

"Masa rektor beli jabatan, jual-beli ijazah, kan aneh," kata Ida.

Oleh karena itu, Ombudsman meminta Nasir membenahi sistem di perguruan tinggi negeri.

(Baca juga: ICW: Korupsi Pemilihan Rektor Pintu Masuk untuk Korupsi Lainnya)

Sejumlah perguruan tinggi yang pemilihan rektornya bermasalah akan menjadi fokus mereka. Rektor yang terpilih nantinya akan digantikan dengan pelaksana tugas yang ditunjuk Menristek Dikti.

Setelah itu baru dilakukan pembenahan sistem di dalamnya.

"Kampus yang bermasalah akan distatus quo-kan. Untuk melahirkan orang yang punya kemampuan intelektual, kemampuan teknologi, keterampilan yang baik dalam bingkai moralitas, itu nawacita Jokowi kan di situ," kata Ida.

(Baca juga: Dugaan Korupsi Pemilihan Rektor dan Regulasi yang Rawan Intervensi)

Kompas TV Seperti Apa Pendidikan Nasional Saat Ini? (Bag. 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com