Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat dengan Tiga Menteri, Wapres Tekankan Perlunya Intensifikasi Pertanian

Kompas.com - 25/10/2016, 18:49 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menginstruksikan agar produktivitas pertanian ditingkatkan melalui program intensifikasi pertanian.

Intensifikasi menjadi solusi bagi petani yang selama ini hanya memiliki luas lahan kecil.

Hal itu diutarakan Wapres saat rapat terkait permasalahan irigasi di Kantor Wapres, Selasa (25/10/2016).

Rapat itu diikuti oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

"Jadi menyinkronkan dan mengkoordinasi program. Yang kedua, intinya adalah intensifikasi irigasi, bukan ekstensifikas," kata Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono, Selasa.

"Karena dengan kepemilikan lahan yang kecil, petani tidak mungkin makmur," ujar dia.

Saat ini, ia mengatakan, jumlah kepemilikan lahan setiap petani di Jawa, misalnya, hanya sekitar 0,3 hektar. Sementara, produksi pertanian tiap hektarnya hanya sekitar 5 ton.

"Kalau hasilnya cuma 5 ton per hektar itu berapa pendapatan per bulannya, per tahunnya, sehingga dia harus ditingkatkan produksinya minimal 7 ton per hektar. Supaya produksinya lebih banyak," kata dia.

Basuki mengaku bahwa bukan persoalan mudah untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Sebab, di satu sisi anggaran pembangunan infrastruktur irigasi yang menjadi wewenang Kementerian PU-Pera, dipangkas hampir Rp 750 miliar.

Sebagai solusi, menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, nantinya Kementan bekerja sama dengan Kementerian PU-Pera dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi membangun embung di desa untuk memperkuat irigasi.

Ada tiga jenis embung yang akan dibangun untuk mengairi empat juta hektar lahan sawah, yaitu sumur dangkal, sumur dalam dan long storage.

Dari sisi biaya, menurut Amran, relatif lebih murah jika dibandingkan membangun irigasi, yaitu berkisar antara Rp 100 juta hingga Rp 500 juta per unit.

"Nanti kami selesaikan secara bertahap (pembangunannya)," ujarnya.

Kompas TV 5 Mahasiswa IPB Buat Inovasi Gethuk Instan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com