JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD DKI Jakarta Partai Golkar Fayakhun Andriadi menilai, sah-sah saja sikap yang diambil Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul.
Adapun Ruhut berencana mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR pada masa reses yang akan datang.
Alasannya, Anggota Komisi III DPR itu ingin fokus memenangkan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, pada Pilkada DKI 2017.
(Baca juga: Ruhut Rencanakan Mundur dari DPR, Ini Kata Setya Novanto)
Pilihan Ruhut ini berbeda dengan sikap resmi partainya yang mengusung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Sikap Ruhut, kata Fayakun, justru menunjukkan pluralisme warga DKI Jakarta terhadap pilkada.
"Sah-sah saja sebagai individu, dan ini mencerminkan sikap warga Jakarta yang beda. Dan saya rasa dengan segala konsekuensinya ruhut sudah siap mundur dari DPR dan lain-lain. Jadi saya menghargai sikap beliau," ucap Fayakun di Lapangan Ex Golf Driving Range Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (23/10/2016).
Namun, ia mengaku belum bertemu lagi dengan mantan Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat itu.
Dengan demikian, Fayakun tak mengetahui rinci perkembangan mengenai rencana mundurnya Ruhut dari DPR.
"Kami belum ketemu lagi. Terakhir Sabtu kami berkumpul di Rumah Lembang. Kebetulan ada persiapan mengenai ID tim pemenangan. Saya enggak ketemu Bang Ruhut, jadi belum tahu perkembangannya," ucap Anggota Komisi I DPR itu.
(Baca juga: Mundur dari DPR, Ruhut Disebut Akan Dapat Tempat di Istana)
Ruhut mengaku akan mundur sebagai anggota DPR. Langkah itu akan dilakukannya pada masa reses DPR 28 Oktober 2016.
Surat pengunduran diri akan disampaikan Ruhut kepada Demokrat pada masa reses.
"Saya reses ini nanti akan mengundurkan diri. Karena saya mau fokus. Ibarat pepatah aku mandi basah, tidak pernah setengah-setengah," kata Ruhut.