JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menegaskan, keputusan partai untuk Pilkada DKI telah diambil berdasarkan aspirasi struktur partai dan akar rumput mulai dari alim ulama hingga pemilih setia PPP
PPP memutuskan mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Oleh karena itu, sikap Djan Faridz yang enggan mengikuti keputusan partai dianggap sebagai pengingkaran aspirasi luar biasa.
PPP kubu Djan Faridz menyatakan mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
"Sikap politik Djan dan segelintir pengikutnya itu merupakan pengingkaran aspirasi yang luar biasa dan tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah PPP lebih dari 43 tahun sebagai parpol," kata Arsul, melalui pesan singkat, Selasa (18/10/2016).
(Baca: PPP Djan Faridz: Romi Hanya Punya Kertas, Tidak Punya Massa)
Langkah Djan dinilainya merupakan "perjudian" politik dalam usaha mendapatkan pengakuan pemerintah.
Saat ini, Djan tengah berupaya agar Surat Keputusan Kepengurusan PPP Romahurmuziy dicabut oleh Menteri Hukum dan HAM.
"Saya katakan perjudian karena Djan sedang mempertaruhkan aspirasi seluruh struktur dan akar rumput PPP dengan kepentingan pribadi atau kelompoknya," kata Arsul.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy sebelumnya meminta Djan Faridz untuk tak lagi mengatasnamakan PPP.
Pernyataan tersebut menyusul langkah Djan mendukung Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.