JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo siap membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar kasus dugaan korupsi pengadaan paket penerapan Kartu Tanda Penduduk (KTP) berbasis nomor induk kependudukan secara nasional atau disebut KTP elektronik.
Ganjar mengakui namanya pernah disebut-sebut sebagai salah satu pihak yang menerima aliran dana korupsi.
"Pernah dulu saya disebut, makanya saya bilang, siapa yang ngasi saya, malah saya bantu untuk bongkar," kata Ganjar saat ditemui di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Jumat (14/10/2016).
Menurut Ganjar, sejauh ini KPK belum menyampaikan permintaan pemberian keterangan terhadap dirinya.
Meski demikian, ia menyatakan siap membantu KPK jika sewaktu-waktu keterangannya dibutuhkan.
"Dibantu untuk bongkar karena saya orang yang ngamuk betul soal itu. Kalau mau panggil (KPK) tidak apa-apa, malah saya jelaskan nanti," kata Ganjar.
Nama Ganjar pernah disebut oleh mantan Bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam kasus korupsi pengadaan KTP elektronik.
Saat itu, Ganjar selaku salah satu pimpinan Komisi II DPR RI. Saat ini, kasus tersebut tengah diselidiki oleh KPK.
Selain Ganjar, Nazaruddin juga menyebut sejumlah nama pejabat yang diduga terlibat, seperti mantan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, dan mantan Ketua DPR, Setya Novanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.