JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku tidak heran dengan langkah Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz yang mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017.
Ia menilai, langkah ini ditempuh Djan Faridz untuk mengambil hati Presiden Joko Widodo. "Saya kira Djan Farid ini lagi usaha masuk mendapatkan dukungan Jokowi," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/10/2016) malam.
Fadli mengatakan, saat ini kubu Djan Faridz membutuhkan pengakuan dari pemerintah sebagai PPP yang sah.
Disisi lain, ia juga meyakini bahwa Jokowi mendukung Ahok-Djarot di Pilgub DKI Jakarta. Oleh karena itu, Djan pun mendukung Ahok dengan harapan pihaknya mendapat pengakuan dari pemerintah.
"Kasihan sbeenarnya dia ini mungkin lagi merayu-rayu agar PPP-nya ini mendapatkan dukungan," ucap Wakil Ketua DPR ini.
(Baca: Awalnya Usung Lulung, PPP Djan Faridz Akhirnya Dukung Ahok)
PPP yang diakui pemerintah dan memegang surat keputusan Menteri Hukum dan HAM saat ini adalah yang dipimpin Romahurmuziy atau Romy.
SK dikeluarkan oleh Menkumham setelah digelar Muktamar Islah di Asrama Haji April 2016 lalu yang menghasilkan Romy sebagai ketua umum dan Arsul Sani sebagai Sekjen.
Sebagian kubu Djan bergabung dalam Muktamar Islah itu. Sejak awal, PPP yang dipimpin Romy menyatakan dukungan ke Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni bersama Partai Demokrat, PKB dan PAN.
Namun, PPP Djan menyatakan dukungan ke Ahok-Djarot. PPP Djan masih berpegang pada putusan Mahkamah Agung yang memenangkan gugatan mereka.
Saat ini PPP Djan masih menggugat SK Menkumham kubu Romy ke Pengadilan Tata Usaha Negara.
Mereka juga mengajukan uji materi Undang-Undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.