JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mengupayakan pembebasan warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf.
Hingga saat ini sudah lima anak buah kapal yang dibebaskan dan menyisakan dua sandera di Filipina Selatan.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan kondisi keduanya dalam keadaan baik dan diupayakan segera bebas.
"Tidak boleh itu (sandera) ada yang mati. Harus ada kehadiran negara di sana. Satu potong manusia tidak boleh apa lagi dua orang. Harus diselamatkan," tutur Ryamizard di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2016).
(Baca: Upaya Pembebasan Sandera Abu Sayyaf, Panglima Sebut TNI Lakukan Fungsi Intelijen)
Perompakan terhadap kapal TB Charles terjadi 20 Juni 2016. Dari 13 ABK, tujuh ABK diculik dan disandera oleh dua faksi Abu Sayyaf yang berbeda. Dua ABK dibebaskan pertengahan bulan lalu.
Tiga sandera kembali dilepas pada Minggu (2/10/2016) di Sulu. Mereka adalah Edi Suryono, Ferry Arifin, dan Muhamad Mabrur Dahri.
Terkait Robin Peter dan M Nasir, dua WNI yang masih disandera, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa upaya pembebasan terus dilakukan di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.