Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron Wahid Pertanyakan Hasil Survei Pilkada DKI yang Berbeda Hasil

Kompas.com - 07/10/2016, 08:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comKetua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Nusron Wahid, mempertanyakan hasil survei pilkada DKI Jakarta 2017 yang menunjukkan hasil berbeda-beda.

Bahkan, perbedaan hasil antara satu lembaga survei dengan lembaga survei yang lain terlampau jauh.

"Hasil surveinya berbeda-beda kan. LSI Ahok dapat 31 persen, Populi 45 persen," kata Nusron di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (6/10/2016).

Dalam survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung Golkar berada di posisi pertama mengalahkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Ahok-Djarot memperoleh 31,4 persen responden, Anies-Sandiaga 21,1 persen, dan Agus-Sylvi 19,3 persen.

Meski unggul, elektabilitas Ahok disebut terus menurun dan berpotensi disalip oleh dua pesaingnya.

(Baca juga: Elektabilitas Ahok Turun, Golkar Akui Sulit Menang Satu Putaran)

Sementara dalam survei Populi Center, Ahok-Djarot masih unggul jauh di angka 45,5 persen. Hanya 23,5 persen memilih pasangan Anies-Sandiaga, dan 15,8 persen memilih pasangan Agus-Sylviana.

Kedua survei sama-sama dilakukan pada akhir September.

"Bukan survei enggak akurat, semua survei saya anggap akurat. Tapi artinya ada perbandingan, karena ada perbandingan ya lebih baik kita tunggu saja," kata Nusron.

Kalau pun survei LSI yang menunjukkan elektabilitas Ahok-Djarot 31 persen akurat, Nusron mengaku tetap tidak khawatir.

Sebab, masih ada swing voters atau masyarakat yang belum menentukan pilihan sebanyak 28,2 persen. Dia yakin mayoritas swing voters itu akan mendukung Ahok-Djarot.

"Sekarang kan ya pasti pemilih itu juga cerdas. Yang swing voters itu akan memilih orang yang terbukti bekerja," kata dia.

(Baca juga: KPU DKI: Lembaga Survei Tidak Boleh Jadi Corong Kepentingan Politik)

Kompas TV Beda Lembaga Survei, Beda Angka Elektabilitas?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com