JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan wahana terbang nirawak (drone) dinilai mempercepat tugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam mengatasi bencana alam di Indonesia.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pemanfaatan drone sangat efektif dan efisien dalam pengkajian cepat penanggulangan bencana.
"Dengan menggunakan drone, kami akan lebih mudah, baik dari indikator waktu kecepatan, biaya, tenaga, maupun daerah bencana yang tidak bisa tersentuh," ujar Sutopo dalam Seminar Pemanfaatan Drone dalam Penanggulangan Bencana di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Menurut Sutopo, dari segi biaya, penggunaan drone dapat menghemat biaya karena pemetaan tak perlu lagi dilakukan menggunakan helikopter atau citra satelit.
"Karena kalau kita bandingkan dengan membawa helikopter atau citra satelit untuk pemetaan itu makan biaya besar," kata Sutopo.
(Baca: BNPB Kaji Aturan Penggunaan Drone Lintas Institusi dalam Penanggulangan Bencana)
Adapun dari segi waktu, kendala seperti tutupan awan ataupun harus menunggu satelit melintas dapat diatasi menggunakan drone.
"Citra satelit juga kita harus menunggu apakah pada saat terjadi bencana, ada satelit yang melintas tempat tersebut. Belum lagi terkendala tutupan awan," tambah Sutopo.
Dari sisi tenaga, kata Sutopo, drone hanya membutuhkan dua orang untuk mengoperasikannya. Jika melakukan pemetaan secara manual, tenaga perorangan yang dibutuhkan akan lebih besar.
"Kemudian dari tenaga, tenaga hanya dua orang yang langsung melakukan pemetaan menggunakan drone," ucap Sutopo.
(Baca:
Sedangkan dari segi risiko, drone dapat digunakan pada daerah-daerah yang masih terdampak bencana. Menurut Sutopo, daerah terdampak bencana lazimnya masih sulit untuk disisir oleh anggota BNPB sehingga drone mempermudah tugas mereka.
"Sehingga dalam hal ini bagaimana mendeteksi daerah yang masih terlanda bencana tadi menggunakan drone, kita akan lebih mudah," ujar Sutopo.
Sutopo pun mencontohkan, efektif dan efisiennya penggunaan drone dapat dilihat dari penanggulangan bencana letusan Gunung Merapi dan Sinabung, kebakaran hutan di Riau, hingga banjir bandang di Garut.
Sutopo menuturkan, dalam bencana tersebut penggunaan drone sangat berguna dalam melakukan pemetaaan, baik untuk simulasi wilayah terdampak hingga pencarian wilayah relokasi.
"Pemanfaatan ini sangat mendukung melakukan kaji cepat," ujar Sutopo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.