Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awkarin Janji Bikin Konten Positif di Internet

Kompas.com - 01/10/2016, 09:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta masyarakat untuk tidak lagi mengunggah konten negatif yang tidak ramah anak-anak.

Desakan tersebut untuk merespons keresahan di tengah masyarakat terkait video-video yang dibuat beberapa selebgram atau selebriti yang muncul di Instagram akhir-akhir ini, seperti Awkarin atau yang bernama lengkap Karin Novilda dan Anya Geraldine.

"KPAI telah melakukan pembahasan dengan berbagai pihak, termasuk dengan manajemen Awkarin yang kemudian berkomitmen memproduksi video di dunia maya yang sesuai dengan norma hukum, kesusilaan, adat istiadat, agama, dan perundang-undangan yang berlaku," demikian pernyataan KPAI, Jumat (30/9/2016).

KPAI menerima banyak aduan masyarakat yang resah dengan video-video selebgram yang dinilai sarat dengan adegan yang bertentangan dengan norma sosial. Hasil telaah KPAI juga menunjukkan adanya indikasi pidana dalam sejumlah konten yang diunggah.

Ketua KPAI Asrorun Niam menyatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta dengan unit Cyber Crime Mabes Polri.

Langkah KPAI adalah antisipasi agar video yang bersifat negatif tidak menjadi konsumsi publik, khususnya anak-anak.

Bukan untuk memasung kreativitas, tetapi KPAI ingin masyarakat menempatkan kreativitas sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Indonesia.

Menurut KPAI, video individu yang diunggah di internet tetap harus bertanggung jawab secara moral dan tidak melanggar hukum.

Pertemuan KPAI dengan selebgram disambut positif antara lain lewat respons akun Awkarin di Instagram yang berjanji untuk membuat konten-konten yang positif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com