Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan: Selalu Ada Komunikasi antara Saya dengan Pak Pratikno

Kompas.com - 29/09/2016, 05:16 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengaku tidak mengetahui soal kabar pertemuan antara Menteri Sekretaris Negara Pratikno dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo.

Selain tidak berada di lokasi, Anies mengaku, baru mengetahui kabar tersebut dari media massa.

"Saya dengernya malah dari online, dari berita. Saya enggak tahu," kata Anies saat menghadiri kegiatan HUT ke-50 KAHMI di Hotel Bidakara, Rabu (28/9/2016).

Kabar pertemuan itu sebelumnya diungkap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono.

Berdasarkan keterangan Arief, pertemuan itu terjadi di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (21/9/2016) sore.

(Baca: Waketum Gerindra Benarkan Pratikno Temui Prabowo sebelum Penetapan Anies-Sandiaga)

Meski mengaku tidak tahu pertemuan itu, Anies tak membantah jika dirinya kerap berkomunikasi dengan Pratikno. Komunikasi tersebut bahkan dilakukan setiap waktu.

"Kalau saya tentu komunikasi karena kami selalu ada komunikasi dengan Pak Pratik. Kapan saja bisa komunikasi dengan Beliau," ucapnya.

Namun, Anies tak mengungkap, hal apa saja yang dibahas dalam komunikasi tersebut. Anies tak mengungkap apakah komunikasi itu juga termasuk pencalonannya saat ini.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa pihak Istana Kepresidenan mengintervensi proses pencalonan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI.

Melalui rilis resmi Setkab, Pratikno membantah bila kedatangannya menemui Prabowo untuk membujuk mantan Komandan Jenderal Kopasus itu agar tak mencalonkan Anies sebagai Gubernur.

(Baca juga: Pratikno Anggap Serius Tuduhan soal Dirinya Bertemu Prabowo)

Istana netral

Sementara itu, pada Selasa (27/9/2016), Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan, Presiden Joko Widodo bersikap netral dalam menyikapi pemilihan kepala daerah.

"Presiden selalu sampaikan, Presiden netral berdiri di semua pasangan calon. Siapa pun, termasuk Anies Baswedan," ujar Johan di kantornya.

"Itu adalah hak Anies sendiri untuk mengikuti pilkada mana pun dan dari partai mana pun," kata dia.

(Baca: Istana Pastikan Presiden Jokowi Netral dalam Pilkada DKI)

Presiden, menurut Johan, juga tidak mempunyai kewenangan apa-apa untuk melakukan intervensi.

Johan melanjutkan, Presiden mendukung pilkada yang jujur, adil, dan demokratis. Presiden juga ingin pilkada serentak 2017 melahirkan pemimpin-pemimpin yang andal dalam bekerja.

Kompas TV Johan Budi: Presiden Netral di Pilkada Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com