Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Ada Pensiunan Polri dan TNI yang Direkrut Jadi Santri Dimas Kanjeng

Kompas.com - 28/09/2016, 12:15 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Agus Andrianto mengakui, kelihaian Dimas Kanjeng Taat Pribadi dalam merekrut orang menjadi anak didiknya di padepokan.

Tak hanya menjadi santrinya, Taat Pribadi juga dikenal sebagai "orang pintar" yang bisa menggandakan uang.

Mereka teperdaya tak hanya warga sekitar, tetapi juga berasal dari kota lain.

"Saya juga kurang tahu kenapa, karena yang direkrut bukan orang-orang bodoh tapi juga orang-orang terpelajar juga yang bisa dipengaruhi," ujar Agus, saat dihubungi, Rabu (28/9/2016).

Banyaknya aduan dari korban Taat Pribadi membuat polisi menelisik lebih jauh soal adanya dugaan penipuan itu.

Bahkan, ada beberapa dari pengikutnya yang merupakan pensiunan TNI dan Polri.

(Baca: Bareskrim Usut Laporan Penipuan Dimas Kanjeng Rp 25 Miliar)

Agus mengaku heran dengan kuatnya pengaruh Taat Pribadi sampai selevel pensiunan Kopassus pun bisa terpengaruh.

"Jadi kita harus hati-hati, apalagi pengikutnya ada mantan anggota TNI dan Polri yang sudah pensiun dan direkrut di sana," kata Agus.

Namun, kata dia, polisi mengutamakan penanganan kasus dugaan pembunuhan dua mantan santri Taat Pribadi yang diduga didalangi oleh pimpinan padepokan itu.

Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani Polda Jawa Timur.

"Kami lebih fokus dulu kepada pengungkapan kasus pembunuhannya yang ditangani di sana," kata dia.

Hingga saat ini, masih banyak korban Taat Pribadi yang menunggu uangnya yang akan dilipatgandakan itu cair.

Sebagian korban masih meyakini uang mereka akan kembali, sementara itu banyak juga dari mereka sudah sadar menjadi korban penipuan.

"Intinya, Kanjeng Taat sementara tidak dijerat kasus pembunuhan saja tapi juga penipuan. Karena uang langsung setor kepada dia," kata Agus.

Pekan lalu, Taat Pribadi ditangkap kepolisian setempat karena diduga sebagai dalang pembunuhan dua mantan anak didiknya.

Saat ini, Taat Pribadi masih diperiksa oleh Polda Jawa Timur untuk kasus tersebut.

Sementara, Bareskrim Polri menangani dugaan penipuannya.

Kompas TV Dimas Kanjeng Diduga Terlibat Pembunuhan & Penipuan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com