Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lobi SBY Dianggap Jadi Faktor Utama Majunya Agus Yudhoyono pada Pilkada DKI

Kompas.com - 23/09/2016, 14:45 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus menilai Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berhasil meyakinkan tiga partai lain untuk mengusung putera sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ketiga partai yang dilobi SBY itu adalah Partai Amanat Nasional, Partai Parsatuan Pembangunan, dan Partai Kebangkitan Bangsa, yang kemudian membentuk Poros Cikeas.

"Tampaknya SBY sukses meyakinkan tiga partai lain untuk mengusung puteranya," kata Lucius dalam keterangan tertulis, Jumat (23/9/2016).

Poros Cikeas memutuskan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur yang disampaikan pada Jumat (23/9/2016) dini hari di kediaman SBY, Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Keputusan mengusung Agus-Sylviana terjadi setelah adanya pertemuan intensif dua malam di Cikeas, 22-23 September 2016.

"Menariknya, tiga parpol yang ikut mengusung Agus tampak begitu mudah tersihir untuk selanjutnya bersepakat," ujar Lucius.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Daniel Johan sebelumnya mengaku, nama Agus muncul saat pertemuan pertama, Rabu (21/9/2016) malam.

Namun, pendapat berbeda dinyatakan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi yang menyebut nama Agus telah diperbincangkan sejak tiga minggu sebelum dilakukan pertemuan di Cikeas, Rabu (21/9/2016).

(Baca: Cerita di Balik Munculnya Nama Agus Yudhoyono dari Poros Cikeas)

Menurut Lucius, waktu tersebut masih relatif singkat dibandingkan dengan proses pengusungan calon kepala daerah di partai lain.

Ia pun mempertanyakan bersatunya tiga partai lain dalam waktu yang singkat untuk mengusung calon yang diusung Partai Demokrat.

Lucius menduga ada kesepakatan pragmatis yang menjadi dasar persetujuan tiga partai dari poros Cikeas.

"Hanya iming-iming yang sifatnya transaksional yang bisa menjelaskan mudahnya PPP, PKB, dan PAN menerima calon dari SBY itu," ucap Lucius.

(Baca: SBY Sempat Kaget Saat Tiga Parpol Minta Agus Yudhoyono Dijadikan Cagub)

Kompas TV Maju DKI 1, Agus Yudhoyono Akhiri Karir Militer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com