Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Sempat Kaget Saat Tiga Parpol Minta Agus Yudhoyono Dijadikan Cagub

Kompas.com - 23/09/2016, 13:21 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menceritakan proses munculnya nama Agus Harimurti Yudhoyono yang akhirnya diusung sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta 2017.

Menurut Roy, nama Agus muncul karena adanya ketidaksepakatan di antara koalisi kekeluargaan.

Sejak awal, kata dia, koalisi kekeluargaan yang terdiri dari Partai Demokrat, Gerindra, PKS, PDI-P, PKB, PPP dan PAN sudah sepakat untuk mengusung calon yang diusulkan Gerindra, Sandiaga Uno. Namun dalam perjalanannya, muncul perpecahan.

PKS ingin Sandiaga dipasangkan dengan kadernya, Mardani Ali Sera. Sementara PDI-P justru berpaling dengan mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Ini yang membuat partai lain merasa perlu untuk mengajukan tokoh alternatif," kata Roy saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/9/2016).

(Baca: Ini Alasan Koalisi Cikeas Usung Agus Yudhoyono-Sylviana Murni pada Pilkada DKI)

Akhirnya, kata dia, PKB, PAN dan PPP pun datang ke kediaman Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan mengusulkan nama Agus. Roy menduga ketiga partai sudah menggelar pertemuan sebelumnya, sehingga sama-sama mantap mengusulkan Agus sebagai calon.

"Ini bukan dari internal (Demokrat), tapi dari luar, mereka sepakat mendorong orang berprestasi seperti Mas Agus," kata Roy.

Roy mengatakan, SBY sempat kaget mendengar nama puteranya yang tengah berkarir di TNI diusulkan. Namun, setelah berkomunikasi dengan Agus yang saat itu tengah berada di Australia, akhirnya disepakati bahwa Agus lah calon yang akan diusung untuk DKI 1.

"Pertimbangan Pak SBY tidak ingin Partai Demokrat stagnan, yang membuat partai ini ditinggalkan. Karena mungkin kalau nanti hanya pendukung saja, bukan pengusung, kita hanya ikut-ikut," ujar Roy.

(Baca: Cerita di Balik Munculnya Nama Agus Yudhoyono dari Poros Cikeas)

"Sama dengan partai lain di koalisi satunya, PDI-P sudah masuk (mendukung Ahok-Djarot) yang lain (Golkar, Nasdem dan Hanura) mengekor saja," tambah dia.

Setelah nama Agus disepakati, keempat partai pun mencari sosok yang tepat sebagai pendampingnya. Akhirnya keempat partai sepakat mengusung Sylviana Murni, birokrat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kini menjabat sebagai Deputi Gubernur DKI BIdang Pariwisata dan Kebudayaan.

Sosok Sylviana yang berasal dari kalangan birokrat dianggap bisa melengkapi sosok Agus yang berlatar belakang militer.

"Meski mengagetkan, ini kan prosesnya cukup panjang. Intinya kalau Mas Agus, kalau panggilannya tugas untuk negara akan dilakukan," ucap dia.

(Baca: Ruhut: Agus Yudhoyono Dibunuh Kariernya di TNI oleh Demokrat)

Cerita Roy berbeda dengan Wakil Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi. Arwani menyebut nama Agus dimunculkan oleh Partai Demokrat. Nama Agus telah diperbincangkan sejak tiga minggu sebelum dilakukan pertemuan di Cikeas, Rabu (21/9/2016).

"Tiga minggu sebelumnya, nama Mas Agus muncul dan dibicarakan pula oleh nama-nama lain seperti Sandiaga Uno, Sylviana Murni. Karena kami kan mencari paket pasangan calon," kata Arwani saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (23/9/2016).

Saat ditanya apakah Agus diusulkan oleh SBY langsung, Arwani mengaku tidak tahu. Ia mengaku mendengar munculnya nama Agus dari beberapa fungsionaris Partai Demokrat itu.

Kompas TV Maju DKI 1, Agus Yudhoyono Akhiri Karir Militer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com