Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskriminasi dan Nasib Anak-anak Eks Gafatar yang Terlupakan

Kompas.com - 17/09/2016, 06:06 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para perempuan eks Gerakan Fajar Nusantara Gafatar (Gafatar), mengadukan nasib ke Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atas perlakuan yang diterima setelah pengusiran dari Mempawah, Kalimantan Barat, pada awal Januari 2016 lalu.

Mereka trauma, bahkan khawatir perlakuan diskriminasi yang sama akan diterima anak-anaknya kelak.

Salah seorang perempuan eks Gafatar, Rizka Amelia mengaku sudah berencana akan menyekolahkan anak-anaknya di rumah, seperti program home schooling. Menurut Rizka, cara itu lebih baik daripada harus bersekolah di sekolah umum dan mendapatkan perlakuan yang diskriminatif.

Melalui home schooling itu juga, Rizka mengaku, lebih tenang atas pendidikan anaknya karena bisa ditangani secara langsung.

"Soal home schooling, saya sudah becita-cita untuk mendidik anak saya dengan metode itu, yang paling penting tanggung jawab soal anak saya adalah saya," ujar Rizka di Komnas Perempuan, Jakarta, Jumat (16/9/2016).

(Baca: Merasa Didiskriminasi, Perempuan Eks Gafatar Mengadu ke Komnas Perempuan)

ia mengatakan, pemerintah juga telah memperbolehkan hal tersebut dilakukan. Karena yang terpenting, lanjut dia, sebagai orangtua harus bisa secara maksimal memfasilitasi kebutuhan pendidikan anak-anak.

Menurut Rizka, rencana inilah yang terbaik untuk saat ini. Melihat situasi, lanjut dia, stIGMA yang dilekatkan kepada eks Gafatar masih negatif.

"Kami percaya home schooling karena kami merasa mampu merawat anak sendiri. Pengusiran ini juga berdampak pada pendaftaran sekolah, diusir segala macam. Jadi metode ini terbaik," kata dia.

Sementara itu, perempuan eks Gafatar lainnya, Ida Zubaidah mengaku sudah menerapkan program home schooling kepada anaknya, bahkan sebelum terjadinya pengusiran eks Gafatar pada awal Januari 2016 lalu. Namun setelah kejadian itu, kata Ida, ada perubahan sikap pada anaknya.

(Baca: Kisah Suratmi, Warga Eks Gafatar yang Keguguran Saat Dipaksa Angkat Kaki dari Kalbar)

"Anak saya dari kecil sudah home schooling, tapi sejak pengusiran anak saya jadi pendiam," ujar Ida.

Bahkan, lanjut Ida, di satu waktu anaknya tersebut pernah menyinggung soal pengusiran terhadap eks Gafatar hingga perlakuan diskriminasi yang diterima.

"Mereka bertanya tanya kenapa ada orang sejahat itu," tutur Ida.

Ida mengatakan, anaknya menjadi takut dengan masyarakat sekitar. Anak saya, kata Ida, khawatir jika pengusiran kembali terulang.

"Trauma, takut pada masyarakat karena takut sama seperti di lokasi pengusiran," kata dia.

Kompas TV Anak-anak Eks Gafatar Sakit Akibat Kelelahan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com