Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar: Meski Ahok Dibilang Suka Kasar, Lihat Saja Tingkat Kepuasan Masyarakat

Kompas.com - 15/09/2016, 21:43 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily enggan mengkritik tingkah laku dan sikap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama, yang akan diusung partainya saat Pilkada DKI Jakarta 2017.

Menurut dia, meski banyak orang yang mengeluhkan sikap dan perangai Ahok, tetapi elektabilitas mantan Bupati Belitung Timur itu masih tetap tinggi. Ace pun merujuk pada hasil survei yang dilakukan Poltracking Indonesia pada 6-9 September lalu.

“Ketika publik mengatakan, kok Ahok kasar? Kok ngomongnya tidak baik? Suka tidak suka, Ahok disukai 64 persen publik,” kata Ace saat diskusi bertajuk ‘Menakar Kandidat Kuat Gubernur DKI Jakarta 2017’ di Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Tingkat akseptabilitas Ahok sebanding dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, yaitu 64 persen, jika pilkada DKI Jakarta digelar hari ini.

(Baca: Mengapa Ahok Ingin Dapat Dukungan PDI-P?)

Secara umum, Ahok unggul dibandingkan 20 calon lainnya, baik itu untuk survey elektabilitas maupun popularitas. Elektabilitas Ahok mencapai 40,77 persen.

Di posisi berikutnya disusul oleh Tri Rismaharini (13,85 persen), Sandiaga Uno (9,23 persen), dan Anies Baswedan (8,92 persen). Sementara, tingkat popularitas Ahok mencapai angka 92,56 persen.

Posisi selanjutnya ditempati oleh Yusuf Mansur (79,49 persen), Tri Rismaharini (72,82 persen), dan Anies Baswedan (71,79 persen).

(Baca: Survei Poltracking: Elektabilitas Ahok Jauh di Atas Risma)

“Artinya, kalau selama ini ada pihak yang menilai bahwa Ahok suka kasar, suka menggusur, dalam politik wajar saja. Tapi yang kita lihat soal presentase tingkat kepuasan publik kepada Ahok,” ujarnya.

Dalam survei tersebut juga ditunjukkan tingkat ketidaksukaan masyarakat terhadap calon petahana itu. Jika dibandingkan dengan Risma, Ahok lebih tidak disukai masyarakat. Tingkat ketidaksukaan masyarakat terhadap Ahok mencapai 23 persen, sedangkan Risma hanya 13 persen.

Survei Poltracking Indonesia dilangsungkan pada 6-9 September 2016 dengan menggunakan metode multistage random sampling terhadap 400 responden. Tingkat margin of error sebesar 4,59 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Kompas TV Amien Rais: Bila Dukung Ahok, PAN Akan Kongres Luar Biasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com