Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Sidang MK, Habiburokhman Singgung Iklan Tampilkan Ahok Sebelum "Warkop DKI"

Kompas.com - 15/09/2016, 18:40 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembina LSM Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Habiburokhman, berharap majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan uji materi Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada mengenai cuti petahana yang diajukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Hal itu disampaikan Habiburokhman dihadapan majelis hakim MK dalam sidang yang digelar di MK, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).

Habiburokhman mengatakan, akan muncul ketidakadilan jika petahana tidak diharuskan cuti selama masa kampanye.

Habiburokhman kemudian mencontohkan, ketidakadilan yang dimaksudnya berdasarkan pengalaman ketika melihat iklan sebelum menonton film di bioskop.

"Lebaran haji kemarin, saya menonton Warkop Dono, Kasino Indro (film Warkop DKI Reborn). Sebelum film dimulai ada iklan meminta dukungan terhadap film Indonesia yang bintangnya adalah bapak Basuki Tjahaja Purnama. Saya merasa dulu-dulu enggak ada iklan begini gitu lho." ujar Habiburokhman, dalam persidangan.

Menurut Habiburokhman, jika majelis hakim menerima uji materi yang diajukan Ahok, nantinya akan memberi kesempatan bagi petahana lain dalam menggunakan iklan berlabel program layanan masyarakat yang dibiayai pemerintah sebagai media kampanye.

"Nah kami khawatir di masa kampanye tadi ada iklan membayar pajak, iklan imunisasi, iklan mengajak membuang sampah," kata dia.

Menurut Habiburokhman, memang tidak ada yang salah dengan iklan yang menampilkan sosok petahana.

Namun, ketika tidak bisa dibedakan antara petahana sebagai bintang iklan atau sebagai gubernur yang berkampanye melalui iklan, maka ini menjadi tidak adil bagi calon yang bukan petahana.

"Apa adil di saat calon lain tidak bisa muncul, Beliau (petahana) bisa muncul," tutur dia.

Selain itu, tanpa adanya keharusan cuti selama masa kampanye dinilai memungkinkan terjadinya kampanye terselubung dalam bentuk pemberian bantuan sosial ke masyarakat.

Hal itu juga akan menyulitkan pengawas pemilu untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan petahana atas dasar sedang bertugas atau berkampanye.

"Sulitnya pengawasan penggunaan APBD  yang berbentuk bantuan sosial," ujarnya.

Kompas TV Cuti Petahana Lebay? - Satu Meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com